Pewarta : Dwi /Deviant
Koran SINAR PAGI, Bandung,- DPRD Provinsi Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi setempat untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di iJawa Barat yang masih rendah, hanya 18 persen.
“APK pendidikan tinggi di kita masih rendah, sehingga kami meminta kepada Pemprov Jabar agar memperhatikan perguruan tinggi rangka peningkatan APK pendidikan tinggi,” kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Jumat (11/10).
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini mengatakan pemberian beasiswa dari pemerintah, pembangunan ruang kelas baru dan pemenuhan berbagai sarana dan prasarananya menjadi hal yang penting agar APK pendidikan tinggi di Jawa Barat meningkat.
Menurut dia, keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan pendidikan merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut.
Oleh karena itu, kata Ineu, maka peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan dimulai dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan sehingga perlu peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.
“Kemarin saya menghadiri peletakan batu pertama Gedung Serba Guna Universitas Subang dan kalau perguruan tinggi ni berkembang tentu akan berpengaruh bagi pemda dan pasti berkolerasi juga dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan adanya peningkatan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan Provinsi Jawa Barat masih memiliki APK pendidikan tinggi yang terbilang rendah, dibandingkan dengan APK perguruan tinggi di tingkat nasional, sehingga pihaknya terus berupaya mengembangkan Perguruan Tinggi agar angka partisipasi pendidikan tinggi di Jawa Barat meningkat.
“Ada Pengembangan kampus UNPAD di Pangandaran, ITB di Cirebon serta IPB di Sukabumi yang merupakan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan APK pendidikan tinggi ini,” kata Ineu.
Selain itu pihaknya juga meminta Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang membidangi masalah Pendidikan Tinggi untuk memberikan bantuan yang berbeda kepada Provinsi Jawa Barat.
“Di Jawa Barat memang banyak kampus tapi jumlah penduduk kami paling banyak ditambah warga dari luar yang banyak belajar di Jawa Barat, sehingga kami meminta bantuan yang lebih untuk terus mengembangkan Perguruan Tinggi di Jawa Barat,” Pungkasnya.