Kamis, Januari 23, 2025

Dispusipda Jabar Targetkan Generasi Berkulitas Dari Perpustakaan

Pewarta: Dwi Arifin/Fotografer: Kuniawan

Koran SINAR PAGI (Bandung)-, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya dengan berbagai cara untuk meningkatkan budaya baca yang akan menumbuhkan keterampilan masyarakat. Dengan harapan perpustakaan dapat menghadirkan generasi yang berkarya menjadikan masyarakat sejahtera.

Kepala Dispusipda Jabar, H. Riadi S.KM M.PH menjelaskan Dispusipda Jabar memiliki amanah dari pak Gubernur Jabar.  Sebagai upaya peningkatan gemar Membaca Masyarakat melalui pemberdayaan perpustakaan menyelenggarakan program KOLECER Kotak Literasi Warga Cerdas dan CANDIL Maca Dina Digital Librarya ungkapnya saat dikunjungi wartawan koran SINAR PAGI di ruang kerjanya (10-10-2019)

Lebih lanjut dipaparkan Riadi, KOLECER Kotak Literasi Warga Cerdas adalah perpustakaan mini yang akan dipasang di jalur-jalur pedestrian atau biasa disebut dengan Street Library. KOLECER ini berbentuk lemari kayu yang desainnya terinspirasi dari kotak telepon di negara Inggris. Dalam 1 KOLECER, bisa memuat 80 buku. Buku bisa berasal dari mana saja, Instansi, Yayasan atau Masyarakat luas yang mempunyai buku dan ingin disumbangkan. Tujuannya semoga KOLECER ini, dapat menjadi wadah untuk mempermudah masyarakat Jawa Barat mengakses buku tanpa harus ke Perpustakaan Umum. Targetnya, KOLECER akan hadir pada 600 titik di Jawa Barat.

CANDIL adalah official e-Library milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada aplikasi CANDIL tersedia buku-buku dalam bentuk elektronik dari para pengarang yang berasal Jawa Barat maupun Nasional. Untuk tahap pertama, CANDIL menyediakan 500 judul e-book dan setiap judulnya menyediakan 3 eksemplar, total keseluruhan 1500 eksemplar. Jumlah judul dan eksemplar akan bertambah setiap tahunnya, untuk tahun 2019 di targetkan akan bertambah hingga 1.500 judul. CANDIL adalah bentuk layanan yang dipersembahkan Perpustakaan Umum Provinsi Jawa Barat untuk Pemustaka Jawa Barat agar dapat lebih mudah meminjam buku melalui media elektronik.

Riadi juga menjelaskan tentang program penumbuhan minat baca di masyarakat. Perpustakaan umum daerah ini buka rutin dari senin-minggu dari pagi hingga sore, tapi kalau untuk pembaca terbuka hingga pukul 20:00wib. Jumlah pengunjung kalau ramai bisa mencapai 4000 pengunjung setiap harinya.

Saat ditanya program apa dan fasilitas saja yang yang ada di perpustakaan daerah provinsi Jawa Barat?

Riadi menyampaikan untuk kelompok yang ingin berkunjung tapi terkendala tentang transportasi dinas perpustakaan daerah siap menjemputnya. Terus diperpustakaan ini juga ada program bakti sosial berbagi nasi bungkus setiap jum’atnya dari berbagai donatur. Hal ini untuk memfasilitasi para pembaca untuk memenuhi kebutuhan makan siangnya. Agar mempermudah kebutuhan mereka yang berkunjung untuk mencari ilmu dengan memabaca.

Menurut bapak sebagai kepala dinas apa yang kurang dan akan dilengkapi dari perputsakaan ini?

Riadi menjawab perpustakaan ini sudah ramah untuk kaum disabilitas. Kalau untuk anak-anak nantinya ada penambahan dilingkungan perpustakaan yang masih kosong untuk taman bermain anak-anak. Jadi perpustakaan bisa jadi tempat wisata juga. Kegiatan musik seni, latihan bahasa inggris juga ada disini.

Yang belum ada itu dapur perpustakaan yang luas dan lengkap dengan peralatan memasak. Kalau ini ada kedepannya ibu-ibu bisa praktek langsung setelah membaca tentang teori memasak. Kalau dilihat dari daftar buku yang best seller itu buku tentang memasak. Nah jadi ibu-ibunya nanti gemar berkegiatan di perpustakaan dan hasilnya dapat menularkan budaya bacanya dikeluarga.

Dinas Perpustakaan Daerah juga menargetkan untuk kaum ulama yang berdakwah dari mimbar ke mimbar untuk mampu menulis. Kalau sudah menulis karyanya akan menjadi bacaan kaum santri atau generasi muda yang nantinya bisa jadi pahala yang berkelanjutan bagi penulis/ulama itu sendiri.

Dan untuk penumbuhan budaya baca di lingkungan PNS Jabar yang akan berpengaruh pada kualitas SDM.  Dispusipda memberikan layanan pinjaman. Programnya kepala OPD diharuskan memiliki KTA Perpustakaan. Nanti lanjut ke pejabat dinas dan non PNS yang ada dinas untuk mengarahkan memiliki KTA Perpustakaan. Kalau udah seperti itu nanti Dinas Perpustakaan akan menyediakan dan mengirim langsung ke kantor dinas sesuai dengan buku yang mereka butuhkan.

Dalam ahir wawancaranya Riadi menyimpulkan harapannya masyarakat menjadikan buku atau perpustakaan sebagai kebutuhan khusus. Selanjutnya dari perpustakaan ini akan menghadirkan generasi berkualitas. Berawal dari minat baca hingga kebiasaan membaca cepat.

media cetak & Online
media cetak & Online
Sungguh-sungguh, semangat, hati-hati, berkarya, bekerjasama & Berdo'a

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine

Berita Terbaru