Sabtu, Juni 21, 2025

Diduga Suporter SMAN 2 Tanjung Raja Keroyok Panitia Satria Cup IX

Foto : Ilustrasi

Pewarta: Tim Investigasi

Koran SINAR PAGI Ogan Ilir,– Dalam penyelengaraan kompetisi, Bola Basket Satria Cup IX yang diikuti 32 sekolah tingkat SMA/Sederajat dari 5 kota/kabupaten se Kab.Ogan Ilir yang dilaksanakan di SMAN I Indralaya diwarnai insiden pengeroyokan oleh suporter yang diduga siswa SMAN 2 Tanjung Raja.

Insiden ini terjadi saat berlangsung pertandingan Basket Ball antara tim SMAN 2 Tj Raja malawan tim SMAN 1 Indralaya, Sabtu (05/10/19), sekira pukul 17.00 WIB.

Menurut Panita Satria Cup IX, kejadian bermula saat salah seorang yang diduga suporter SMAN 2 Tanjung Raja (SMANDUTA) melemparkan batu ke suporter SMAN 1 Indralaya, hal tersebut kemudian dilaporkan kepada Panitia yang kemudian bertindak mencari tahu kejadian tersebut, namun suporter Smanduta tidak terima, bahkan menantang untuk membuktikan tuduhan tersebut.

“Kemudian panitia dan salah satu siswa pun bersitegang, bahkan dengan beraninya suporter tadi memegang kerah baju salah seorang panitia, sehingga terjadi adu fisik antara panitia dengan para supporter,” ujarnya.

Ketua PWI Ogan Ilir, Gusti M Ali sangat menyayangkan inseden tersebut terjadi, ia meminta Kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Tanjung Raja untuk bertanggung jawab atas kejadian pengeroyokan tersebut.

“Kejadian ini tidak menggambarkan sportifitas, terlebih lagi tindakan brutal ini dilakukan oleh pelajar, sangat disayangkan,” katanya.

Disebutkan, tidak hanya dirinya yang prihatin dengan tindakan tidak terhormat para pelajar ini, namun seluruh lapisan masyarakat termasuk orangtua siswa pun turut prihatin dengan insiden tersebut dan meminta kepada Kepsek yang bersangkutan agar mengambil tindakan tegas, tuturnya.

Menurutnya, patut diduga sistem pembelajaran di SMAN 2 Tanjung Raja tidak profesional terindikasi arogan dan kekerasan.

Gusti M Ali Meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Sumsel untuk melakukan tindakan,
1. Meminta pelaksana Satrya Cup untuk mengkaji ulang, bila perlu melakukan seleksi dan memperketat pelaksanaan agar lebih profesional,
2. Meminta pertanggungjawaban Kepsek Smanduta atas tindakan arogansi siswanya,
3. Menyarankan agar pelaksanaan Satrya Cup dikawal oleh petugas keamanan.

Sementara Kepala SMAN 1 Indralaya, Rasnianah, saat konfirmasi diruang kerjanya membenarkan kejadian pengeroyokan tersebut dan sudah ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan kepala SMAN 2 Tanjung Raja.

“Sudah kita tindak lanjuti dan sudah kita selesaikan secara kekeluargaan, dan pihak yang berkonflik sudah kita beri pembinaan dan beri pelajaran ” terangnya.

Rasnianah menilai, kejadian tersebut tidaklah penting, apalagi untuk dipublikasikan oleh awak media, “Kejadian tersebut diluar pendidikan dan sudah kita lakukan pembinaan, tidak perlu dimuat di media online maupun media cetak,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, 32 Sekolah Menengah Atas (SMA) dari 5 (lima) Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan mengikuti Kejuaraan Satria Cup IX tahun 2019, yang digelar di SMA Negeri 1 Indralaya, dimana pembukaannya dilaksanakan pada Senin (30/9/19) lalu oleh Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H.Mawardi Yahya.

Melalui gelaran ini Wakil Gubernur Sumsel H.Mawardi Yahya, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumsel, Ahmad Yusuf Wibowo mengharapkan, generasi muda berjiwa ksatria dan memiliki motivasi tinggi dalam meraih mimpi dan prestasi.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine

Berita Terbaru