Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Di Kota Medan banyak ditemukan warga sangat miskin, tuna wisma dan anak jalanan yang berkeliaran tak punya tempat tinggal. Selama ini tidak pernah dilakukan validasi terhadap warga miskin.
“Ini sangat kita sayangkan dan sesalkan. Sebab sampai saat ini data warga miskin di kota Medan masih simpang siur dan terkesan copy paste,” ungkap anggota DPRD Kota Medan, Bahrumayah kepada wartawan di The Hill Hotel & Ressort, Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Selasa (02/10/19).
Kota Medan, katanya, sudah selayaknya memiliki rumah panti, untuk menampung warga sangat miskin, tunawisma dan anak jalanan yang berkeliaran tanpa tempat tinggal. “Kota Medan sudah selayaknya memiliki rumah panti, apalagi sebagai kota Metropolitan, tidak lucu bila tidak memiliki rumah panti,” ungkapnya.
Ditambahkan Ketua DPC PAN Kota Medan Bahrumayah, yang ada mereka [anak jalanan itu] ditangkap dan di kirim ke panti lain di luar Medan, dan tidak ada pembinaan diberikan kepada mereka. Syukurlah sesudah sekian lama orang sangat miskin terlantar, informasinya Pemko Medan sedang mencari lahan untuk membangun rumah panti.
Namun menurut Bahrumsyah, “Sebenarnya, sudah sangat terlambat pemko Medan mencari lahan setelah sekian lama usulan pembangunan rumah panti dibicarakan. Padahal secara Undang-Undang fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” ujarnya.
Masih Bahrumsyah, maka seharusnya Pemko Medan sudah memiliki rumah panti. Selain itu, dia mendukung program validasi warga miskin yang ada di kota Medan agar pendataan masyarakat miskin di Kota Medan valid dan efektif.
Untuk itu Bahrum meminta agar pelaksanaan validasi warga miskin itu dapat terlaksana dengan baik, sehingga program yang telah direncanakan DPRD Kota Medan antara lain Universal High Coverage [UHC] yang harus diselenggarakan serentak bagi warga Kota Medan tahun 2021, salah satunya adalah program BPJS kesehatan kelas tiga dari pemerintah dengan menggunakan dana dari APBD pemko Medan.
