Pewarta: Tim
Koran SINAR PAGI, Lampung,- Diduga kurangnya Dermaga di Pelabuhan Merak – Bakauheni mengakibatkan kapal yang hendak bersandar dipelabuhan terhambat dari jadwal yang ditetapkan.
Asep, salah satu penumpang asal Kota Palembang yang hendak menuju Kota Tanggerang mengaku, karena terkendala kabut asap, maka dirinya memilih mengunakan jalan darat, dengan menumpang kendaraan Bus Eksekutif tujuan Jakarta.
Tetapi perjalanannya sempat terhambat saat dipenyeberangan pelabuhan Bakauheni menuju Merak, akibat kapal Fery tidak bisa berlabuh karena harus menunggu giliran bersandar.
“Kapal Fery Mudlik 5 yang kami tumpangi saat menyeberangi Selat Sunda, sempat tertunda sekitar 2 (dua) jam, karena harus menunggu gilaran (antri) bersandar dengan kapal lainya,” ujarnya.
Sementara menurut salah satu crew Kapal Mudlik 5, di Pelabuhan Merak hanya ada 6 dermaga, 5 (lima) dermaga biasa dan 1 (satu) dermaga eksekutif.
“Di Pelabuhan Merak hanya ada 6 Dermaga, sedangkan kapal penyeberangan sekitar 50 kapal, jadi penumpang harus bersabar menunggu giliran (antri) Kapal Fery bersandar dipelabuhan,” ungkapnya.