Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Ketua PB PGRI)
Sebagai guru, praktisi organisasi perjuangan guru, Saya berikan kata WOW bagi Bu Kadisdik. Mengapa Saya berikan kata wow? Karena ada novelty (kebaruan) di “PPDB” calon kepala sekolah SMA/SMK/SLB tahun ini.
Apa pointer prestatif dalam syarat umum butir 8. Sebelumnya syarat ini tidak ada dan tidak diutamakan. Ini sebuah kebaruan, semoga ditaati dan menjadi dasar dalam setiap rekrutmen lainnya di birokrasi Jawa Barat.
Kebaruan diatas sesuai saran mendikbud yakni afirmasi para guru berprestasi. Subsatansi yang harus dilakukan dalam rekrutmen para “pelayan” pendidikan diantaranya faktor prestasi. Menjadi guru harus S.Pd terbaik. Menjadi kepksek harus guru terbaik. Menjadi pengawas harus guru/kepsek terbaik.
Masih ingat melekat dalam ingatan Saya dahulu ada dua kepala SMA swasta juara 1 berprestasi nasional malah tidak lolos seleksi calon kepala sekolah. Bahkan sejumlah guru yang sudah punya NUKS dan ikut LPPKS tidak lolos juga. Aneh kan?
Konsep Jabar Juara dalam dimensi pendidikan harus menghimpun aparatur pendidikan juara. Bukan juara “berbirokrasi”. Rekrutmen yang clear, demokratis, afirmatif dan wow akan melahirkan “pelayan” pendidikan yang clear, demokratis dan afirmatif pula. Jabar juara adalah Jabar prestatif priority.
Mari kita mulai dari dari Jawa Barat. Dibawah komando “Imam Besar Milenial” Ridwan Kamil dan Dewi Sartika dunia pendidikan riak dan dinamiknya harus membawa spirit juara, mendidik dan mengafirmasi. Pencitraan karena juara dalam berbagai dimensi jauh lebih wow.
Pola layanan birokrasi terbaik harus diterapkan di Disdik Jawa Barat. Mengapa? Karena Disdik Jawa Barat adalah “kapal” birokras terbesar dengan penumpang terbanyak, GTK se Jawa Barat. Rawan dipolitisir, dikongkalingkong dan bisa merugikan para GTK sendiri.
Sekali lagi WOW! Untuk Ibu Kadisdik Dr.Hj.Dewi Sartika. Sukses untuk Ibu semoga Disdik Jabar lebih baik. Mari lahirkan Birokrasi Ramah Guru (BRG), dan kita jaga spirit terciptanya Sekolah Ramah Anak (SRA).
Semoga para guru dan kepsek berprestasi Jabar tahun 2019 kemarin lebih diprioritaskan lolos rekrutmen kepsek dan pengawas tahun ini. Bukankah seleksi guru dan kepsek berprestasi kemarin adalah “rekrutmen” juga dalam bentuk lainnya? Merit sistem adalah bagian dari upaya perbaikan layanan publik.
Pesan Jokowi terkait SDM bisa dimulai dari SDM di pendidikan. SDM unggul Indonesia maju. SDM suap, Indonesia menguap! Semoga Allah berikan kejayaan bagi bangsa Indonesia di masa depan. Khidmat kita, sukses kita!