Foto: Sekretariat Among Tani Faudation Jl.Hasanudin.22 Kota Batu
Pewarta : HI
Koran Sinar Pagi, BATU – Diskusi publik nasional dalam sterategi adaptasi pertanian di era berkembangnya industri pariwisata di kota Batu, dalam kurun waktu delapan tahun dewasa ini, tantangan program kerja Pemkot Batu pada dinas Pertanian sangat tertantang semakin berkurangnya lahan pertanian di kota Batu.
Merujuk dari hal tersebut, Yayasan Among Tani Faundation yang baru muncul dan digagas oleh mantan Walikota Batu Eddy Rumpoko waktu itu, pada hari Kamis,(8/8/19) Organisasi suwasta tersebut, melangsungkan Diskusi Publik Nasional yang digelar pada kantor sekretariat Among Tani Faundation Jl. Hasanudin.No.22 Kota Batu Kamis,(8/8/19).
Acara Diskusi itu, dihadiri langsung Staf khusus Presiden RI Dr. Gutama Adi, Dosen Unibraw Malang Dian Tamitiadini,Msi, perwakilan USAID dan Profesor Nourtwestern University In Qatar, hadir pula Sekda Batu Zadiem Effisiensi, Dinas Pertanian. Ir. Sugeng Pramono, dan 100 perwakilan petani se kota Batu.
Menutut mantan Kadis Parta kota Batu, Sinal Abidin, yang saat ini masuk dalam jajaran pengurus Among Tani Faundation yang beranggotakan 172 Orang yang ada di Malang Raya. Sinal Abidin memaparkan,” berdirinya Among Tani Faundation tersebut, didasari karena melajunya perkembangan industri pariwisata di kota Batu, maka Yayasan non Pemerintah
Among Tani Faudation, melakukan terobosan penyeimbangan dalam bidang sektor produksi pertanian agar tidak terdepak jauh dengan industri pariwisata.
Yang jelas, ungkap, Sinal Abidin,” Among Tani Faudation berfungsi mewadahi permasalahan masyarakat, utamanya para petani yang sangat butuh sekali perhatian maupun kawalan yang lebih baik lagi, untuk membantu program pemerintah pusat maupun daerah, terkait ketahaanan pertanian di era globalisasi para petani kususnya sampai kapan akan bertahan mulai produksi, perawatan, pengemasan hingga sampai pemasaranya kedepan lebih maju lagi, “urai Sinal Abidin.
Gagasan ini, Among Tani Faundation, sebagai Yayasan yang tanpa di danai APBD, akan selalu melakukan progam kerjanya sesuai yang sudah terkonsep, mulai awal melangkah tahun 2019 untuk dibawah ke hasil farum diskusi lanjutanya nanti. Semoga yayasan ini, benar-benar sebagai wadah aspirasi masyarakat petani murni, yang membutuhkan penguatan positif dan mengarah kesuksesan dalam produksi pertanian pada dewasa ini.