Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Warga petani Desa Sukamulya, Kecamatan Pangatikan Kabupaten Garut, menghadang jalannya pembangunan Reaktivasi rel KA jalur Cibatu hingga Garut, pasalnya aliran air ke pesawahan mereka jadi terganggu, imbasnya sawah warga mengalami kekeringan.
Warga menuntut PT KAI menyediakan Sipon (talang air) baru yang ukurannya lebih besar.
Terkait tututan warga tersebut, saat dihubungi lewat telepon selukarnya Wawan, KPM pelaksana pembangunan rektivasi rel KA, mengaku, pihaknya telah mengajukan ke pusat.
“Benar ada warga yang menanyakan kepada kami soal penggantian Sipon, namun kalau ukuran diganti yang lebih besar air tidak akan mengalir, karena tekanan air akan lebih berat,” ucapnya.
Namun demikian lanjut Wawan, aspirasi warga tetap menjadi masukan dan telah diajukan ke pusat untuk penggantian Sipon, tandasnya
Sementara Meneger Humas Daop 2 Bandung, Noxy menerangkan, dalam permasalahan ini pihaknya harus turun langsung kelapangan terlebih dahulu untuk mengkroscek keadaan, apa sebenarnya yang jadi penyebab,” katanya singkat melalui pesan WA.