Pewarta : tim
Koran SINAR PAGI, Jakarta,- Presiden Joko Widodo menerima surat kepercayaan dari 12 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) dari negara sahabat baik yang berkedudukan di dalam maupun luar Indonesia pada Rabu (07/08/19) di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 orang diantaranya berkedudukan di Jakarta, sementara 2 orang lainnya berkedudukan di luar Indonesia.
Penyerahan surat kepercayaan tersebut menandai dimulainya penugasan resmi dari para duta besar tersebut di Indonesia.
Adapun ke 12 (duabelas) duta besar negara sahabat yang diterima Presiden Joko Widodo adalah,
1. Mahmut Erol Kiliç, Duta Besar LBBP Republik Turki,
2. Jonathan Edward Austin, Duta Besar LBBP Selandia Baru,
3. Nebojša Koharović, Duta Besar LBBP Republik Kroasia,
4. Zainal Abidin bin Bakar, Duta Besar LBBP Malaysia,
5. Owen John Jenkins, Duta Besar LBBP Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara,
6. Yasoja Gunasakera, Duta Besar LBBP Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka,
7. Petar Dimitrov Andonov, Duta Besar LBBP Republik Bulgaria,
8. Daniyar Sarekenov, Duta Besar LBBP Republik Kazakhstan,
9. Faizullah Zaki, Duta Besar LBBP Republik Islam Afghanistan,
10. Belmiro José Malate, Duta Besar LBBP Republik Mozambique,
11. Mlondi Solomon Dlamini, Duta Besar LBBP Kerajaan Eswatini, berkedudukan di Kuala Lumpur, Malaysia, dan
12. Sekou Kasse, Duta Besar LBBP Republik Mali, berkedudukan di New Delhi, India.
Usai seremonial upacara penyambutan di halaman depan Istana Merdeka, satu per satu Lagu Kebangsaan negara sahabat diperdengarkan secara bergantian, dilanjutkan dengan elanjutnya, secara bertahap para duta besar menuju ruang kredensial dan menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Joko Widodo.
Acara dilanjutkan dengan veranda talk antara Presiden Jokowi dan para duta besar tersebut menandakan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menjalin persahabatan antara kedua negara.
Dalam kesempatan yersebut Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.