Pembelian lahan sepak bola Baturusa di Duga sarat KKN

  • Whatsapp
banner 768x98

Pewarta : Imam K

Koran SINAR PAGI,  Bangka,-
Pembelian lapangan sepak bola desa Baturusa kecamatan Merawang Pemkab Bangka yang diduga mengggunakan dana desa sarat KKN

Beberapa tokoh agama desa Baturuasa kecamatan Merawang yang berhasil di konfermasikan KSP, kemarin (31/7) kediaman Junaidi alias Ju yang juga dihadiri agama, masyarakat dan masyarakat H.Zulkipli, dan Iman Taufik alias Topik menuturkan sangat di sesalkan pemerintah desa Baturuas sudah membeli lahan untuk lapangan sepak bola. “Kami juga tidak tau persis kapan desa Baturusa sudah membeli lahan kapan dan berapa harganya dan itu tanah siapa karena kita tidak pernah di ajak musyawarah desa pak?…
“ujar Junaidi.

Kami baru dengar kalau pihak desa Baturusa sudah membeli lahan di daerah rawa sungai dikawasan Punggur lingkar timur ujung perkuburan desa Baturusa,
“Kalau daerah situ kan tidak cocok daerah rawa kalau bulan 12 (Desember)pasang besar banjir dan perlu dana bersar untuk pengurukan.
“Ujar Junaidi
Bahkan katanya, bisa habis anggaran desa kalau dilakukan untuk pengurukan.

Idealnya apabila mau membeli lahan atau yang menyangkut anggaran desa yang dipergunakan untuk kepentingan desa hendaknya kita harus musyawarah dan perlu kajian-kajian cocok apa tidak lahan untuk lapangan bola.papar Junaidi.

Senada dengan Junaidi Begitu juga salah satu tokoh masyarakat Agustiar mantan DPD desa Baturuasa periode tahun 209-2014 mengatakan di kediaman saya tidak tau dan saya juga tidak pernah di undang atau di ajak musyawarah desa.

Pernah sih denger isu – isu pemerintahan desa beli lahan untuk lapangan bola,kata Agustiar.

Agus menerangakan kalau jaman saya dulu pernah di wancana kan desa mau bikin GOR mini era bupati alm.H Eko Maulana Ali.
Itu pun kita Musyawarah dulu setuju tidak masyarakat desa Baturuasa.jelas Agustiar.

Agus menerangka itu juga lokasi yang strategis,hanya dulu kekurangan ukuran tanah jaman almarhum pak Eko minta nya 3 hektar,tapi lahan yang ada tidak sampai 3 hektar dan itu lah kendalanya

Sementara itu Ketua DPD desa Baturuasa Aprianto ketika dikonfirmasi media ini mengatakan pemerintah desa membeli lahan untuk lapangan bola sudah di program ketika sekdesnya Sastrawan.

Memang sudah lama udah di program cuma belum sempet tanda tangani
di bahas, tambahnya

Makanya angaran Rp 300 juta itu cukup besar di tolak,pungkas ketua BPD Baturusa Aprianto.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90