Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Medan,- Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan merekomendasikan agar 75 kios yang ada di pusat pasar tidak dibongkar. Hal ini dikatakan oleh Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, Boydo H.K Panjaitan, SH usai melakukan peninjauan kios yang dipermasalahkan tersebut, Senin (29/07/19) di Pusat Pasar, Jalan Pusat Pasar Medan.
Boydo Panjaitan yang didampingi anggota komisi C lainnya antara lain, Jangga Siregar, Modesta Marpaung di terima oleh Kepala Cabang 1 Pusat Pasar, Rizal Lubis, Kepala Pusat pasar, Wakil Ketua dan Humas pengurus Aliansi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSINDO),Deddy Surbakti, para staf dan pegawai pusat pasar.
“Kita sudah keliling melihat langsung situasi pusat pasar tadi, mulai dari lantai 3, yang saat ini ada tempat berjualan atau food court, dan 75 kios baru yang dibangun dan yang menjadi sorotan dewan pengawas pasar Pemko Medan, kita melihat tidak ada masalah terhadap ke 75 kios yang dibangun dan pedagang juga tidak ada yang komplain, jadi kita rekomendasikan untuk tidak di bongkar,” kata politisi dari Partai PDI Perjuangan Kota Medan ini.
Lanjut Boydo, PDIP yang merupakan partai wong cilik dan pro kerakyatan sangat mendukung sekali ekonomi kerakyatan, sehingga sangat setuju jika Pusat Pasar dapat dikelola dengan sebaik-baiknya, apalagi kita mendapat informasi sebelumnya lantai 3 di pusat pasar sepi dan setelah kios ditambah, maka aktivitas pedagang dan pembeli di lantai 3 dan jadi semakin ramai.
Untuk penjualan kuliner yang masih ada terdapat di lantai 3, menurut Boydo setelah melihat langsung, memang sudah selayaknya untuk dipindahkan ke lantai 4 yang mana sangat nyaman bagi pengunjung dan para pedagang kuliner berjualan sebab lokasinya terbuka dan segar.
“Kalau kita lihat tadi, dilantai 3, pedagang kuliner dan pedagang kain masih satu tempat, sehinga uap panas atau uap masakan dan gorengan yang berasal dari kuliner mengganggu pedagang kain atau pedagang yang berjualan di dekat kuliner, dan udaranya juga pengap tadi ketika saya melintas. Kita dukung agar penataan pusat pasar dapat semakin baik kedepannya,” ungkap Boydo.
Kepala Cabang Wilayah 1 Pusat Pasar, Rizal Lubis ketika ditanya terkait kondisi pusat pasar dan keberatan dewan pengawas pasar dan pemko medan terkait keberadaan 75 kios, mengatakan tidak ada yang menyalah terkait keberadaan 75 kios, dan kehadiran kios-kios baru tersebut juga telah menarik pedagang dan pembeli sehingga semakin ramai. Aktivitas jual beli juga setiap hari semakin meningkat.
“Dulu sebelum ada penambahan kios-kios tersebut, di lantai 3 ini sangat sepi pedagang banyak yang tutup apalagi pembeli, namun sekarang sudah ramai. PAD dari 75 kios yang telah disetor ke Pemko Medan tahun 2018 juga mencapai 50 juta per bulan, jadi tidak ada salahnya jika memang meningkatkan perekonomian pedagang dan menghidupkan pasar,” ujarnya.
Sementara itu, Humas APSINDO, Deddy Surbakti meminta agar Kepala Pengawas Pemko Medan tidak lagi mempermasalahkan ke 75 kios tersebut, sebab, tidak ada pedagang yang komplain dan pemasukan pusat pasar juga bertambah.
“Malah sejak adanya 75 kios, pedagang di lantai 3 pusat pasar semakin ramai. Sekarang yang ingin kita tata ulang adalah tentang kuliner yang dilantai 3, akan kita pindahkan ke lantai 4 yang lebih nyaman dan aman,” terang nya.
Alasan pemindahan pedagang kuliner tersebut menurut Deddy selain untuk menata agar kios-kios lebih rapi dan penzoningan, dan menghidari terjadi kecelakaan seperti kompor gas meledak dan uap masakan yang menganggu pedagang dan pembeli.
“Kita bukan menutup usaha para pedagang kuliner, namun bagaimana agar pedagang dapat berjualan dengan aman pembeli juga nyaman. Kita tidak ingin terulang kembali pengalaman masa lalu, ada tabung gas pedagang meledak. Untung dapat segera di amankan, dan tidak berimbas ke toko-toko kain sebelahnya,” terang Deddy.