Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Meningkatnya jumlah kecelakaan yang dialami angkutan umum kota [Angkot] akibat kelalaian supir maupun kondisi fisik armada tidak layak jalan, terkadang memicu kemarahan dan cacian dari penumpang maupun sesama pemakai jalan.
Menurut anggota DPRD Medan, Rajudin Sagala, banyak kecelakaan yang dialami Angkot di jalan raya dan menelan korban jiwa penumpangnya saat Angkot dikemudikan supir serap (supir ilegal). Setelah kecelakaan supirnya melarikan diri meninggalkan angkot dan penumpangnya yang menggelepar begitu saja, pada saat kecelakaan.
Walaupun begitu, sambung Kader Fraksi PKS ini, penumpang Angkot yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas tidak usah risau, sebab Jasa Raharja pasti mengeluarkan asuransi jiwanya. Namun demikian tidak seorang pun ingin Angkot yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, akibat supir ugal-ugalan.
Menurut Sagala, hal inilah yang membuat Angkot tidak lagi diminati oleh masyarakat saat mereka akan beraktivitas, pergi sekolah, belanja maupun bekerja. Karena merasa selama naik Angkot diri dan keselamatannya tidak terjamin (was-was) saat berada di dalam angkot.
“Kalaulah supir Angkot yang saat ini masih beroperasi bisa menjaga keamanan, kenyamanan para penumpangnya, pasti mereka tidak akan ditinggalkan calon penumpangnya,” ucap Rajudin Sagala anggota Komisi C DPRD Kota Medan, kepada wartawan di DPRD Medan, Rabu (17/07/19).