Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,– Muncul isu mulai Rabu 17 Juli hingga Sabtu 20 Juli 2019, armada angkutan umum kota [Angkot] kota Medan, Belawan dan Binjai selama tiga hari berturut – turut mulai tanggal 17-20 Juli akan mogok. Anggota DPRD Medan Rajudin Sagala angkat suara. “Seharusnya Pemerintah Kota Medan [Pemko] siap,” katanya.
Dalam hal ini, ungkapnya pada wartawan di DPRD Medan, Rabu 17 Juli 2019, Dinas Perhubungan [Dishub] dan Organda duduk bersama, pelajari apa yang terjadi dengan Angkot. Kemudian membuat regulasi, untuk mengatur jumlah Angkot, maupun angkutan berbasis online yang beroperasi.
“Sehingga tidak terjadi keceburuan di antara pengemudi angkot maupun taxi online atau ojek online [Ojol],” jelas Rajudin Sagala. Selama ini, sambung anggota komisi C dari Fraksi PKS ini,” Angkot sudah lama beroperasi di Kota Medan, dan mereka menjadi angkutan umum yang biayanya terjangkau oleh anak sekolah maupun pekerja kantor.
Sedangkan Ojol Gojek maupun Grab merupakan pendatang baru di usaha pengangkutan ini, lalu Dishub harus bisa mengaturnya. “Kalau sampai terjadi mogok massal para supir angkot, masyarakat terutama anak sekolah akan susah, apalagi mereka baru Senin kemarin masuk sekolah. Untuk itu, sebelum terjadi, semua pihak terkait duduk bersama mencari solusi agar permasalahannya tidak berlarut – larut dan fatal,” tukas Rajudin Sagala.