Pewarta: Dwi Arifin
Koran SINAR PAGI (Kota Bandung)-, Khutbah jum’at menjadi bahan renungan dan penyegaran bagi setiap muslim. Karena dengan khutbah jum’at dan sholat jum’at umat muslim berbondong untuk sholat berjama’ah terjalin silahturahmi akbar dan mendapatkan ilmu hingga wasiat takwa dari sang Khotib Jum’at.
Pada kesempatan khutbah jum’at hari ini di Masjid Ar-risalah komplek perkantoran pemerintah kota Jl Cianjur Kota Bandung, Ustadz Aep Saepudin M.Ag membahas tentang makna shaum hewan dan nilai-nilai ketakwaan.
Pada awal dakwahnya di mimbar Ustadz Aep Saepudin M.Ag menyampaikan “ bulan ramadhan telah berlalu yang bertujuan menghadirkan ketakwaan melalui ibadah shaum kita jalani. Ternyata mahluk lainpun shaum seperti kita. Ada beberapa hewan yang menjalankan shaum bahkan lebih dari manusia shaum, mereka shuam berhari-hari”
Meraka adalah binatang kupu-kupu, ular hingga ayam. Mari kita renungi makna dari shaum yang dijalani. Kepompong sebelum menjadi kupu-kupu, ular dengan ganti kulitnya dan ayam dengan mengerami telurnya meraka itu shaum berhari-hari.
Ada yang menarik dari makna shaum mereka. Kepompong setelah shaum tidak makan dan minum selama berhari-hari dia menjadi kupu-kupu yang indah disukai oleh manusia dan menebarkan manfaat dengan membantu proses serbuk bunga menjadi buah-buahan.
Dan selanjutnya shaumnya ular, dia untuk ganti kulit. Hanya kulitnya saja yang berganti lebih mengkilat dan muda. Tapi sifatnya tidak berubah beracun, buas dan banyak orang takut.
Dan yang terahir shaumnya ayam, mengerami telur beberapa hari hingga menetas. Berkorban menjaga telur untuk masa depan anak ayam. Menjaga dengan baik dan memberi kehangatan sang telur.
Mari kita renungi shaum yang telah lalu kita jalani. Shaum kita seperti apa dampaknya untuk 11 bulan kedepan setelah ditinggal ramadhan?…
Setelah membahas makna shaum yang dijalani hewan. Ustadz Aep Saepudin M.Ag membahas dan menghubungkan dengan nilai ketakwaan yang harus hadir. Seperti sikap-sikap orang bertakwa yang ada pada al-qur’an ayat 133-135
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.