Pewarta : Awing
Koran SINAR PAGI, Jeneponto,– Program sosial dari pemerintah untuk masyarakat tidak mampu yakni PKH (Program Keluarga Harapan) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), di Kab.Jeneponto, Sulawesi Selatan dinilai belum tepat sasaran. Hal ini menjadi sorotan berbagai kalangan masyarakat termasuk para penggiat LSM.
Seperti yang dialami Bobi, salah saru warga Dusun Monro Loe, Desa Kampala, Kec.Arungkeke, Kab.Jeneponto, yang sehari – hari bekerja sebagai seorang tukang ojek bentor, ternyata tidak tersentuh program ini.
Bila dilihat dari keadaannya, keluarga pasangan Bobi dan Ati masuk dalam kategori penerima manfaat program yang digulirkan pemerintah ini untuk bisa menopang kelangsungan hidup keluarganya.
Bobi mengaku sudah berulang ulang kali didata namun hingga saat ini belum juga ada realisasinya namanya tidak pernah tercantum dalam daftar penerima PKH maupun BPNT.
Bobi dan istri berharap anaknya yang kini tengah bersekolah di salah satu SMP di Bontang mendapat perhatian dari pemerintah agar dapat menyelesaikan pendidikannya.
“Yang datang meninjau dan mendata sudah sering datang, namun ternyata mereka tidak serius memberi bantuan,” ujar Ati, istri Bobi kepada koransinarpagijuara.com, Jum’at (12/07/19).
Padahal, rumah petugas pendata PKH hanya berjarak sekitar 20 dari rumahnya, seharusnya dia tahu persis keseharian keluarga ini.
“Petugas pendata dari Kecamatan Arungkeke, Kr.Tenre, pernah melihat langsung kondisi kami, tapi sampai saat ini tidak ada relisasi,” ucapnya.