Pewarta : Amsar Marbun
Koran SINAR PAGI, Sidikalang/Dairi,- Wakil Buapti Dairi JimmyP Sihombing berharap Direktur dan seluruh personil Rumah Sakit Umum Sidikalang, mulai dari tenaga medis dan Dokter supaya memberikan pelayanan yang prima terhadap pasien, sehingga tidak ada lagi tudingan dari masyarakat bahwa pelayanan di Rumah Sakit Umum Sidikalang bobrok.
Demikian Wakil Buapati Dairi Jimmi P Sihombing, menjawab Wartawan usai membuka pelatihan teknis pelayanan di Rumah Sakit Umum Sidikalang, Kamis (11/07/19).
Wakil Bupati Jimmy Sihombing,SH mengatakan pihak nya selalu memantau keberadaan pelayanan di RSU Sidikalang, “Harapan kita dan juga masyarakat supaya pelayanan terhadap pasein terus ditinggkatkan dengan baik,” ucapnya.
Menyinggung fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Sidikalang termasuk tenaga medis dan dokter, Wakil Buapati Jimmy Sihombing akan diupayakan penambahan peralatan guna memenuhi kebutuhan, ujarnya.
Direktur RSU Sidikalang Dr.Henrik Manik kepada kru media mengatakan, pihaknya selalu berupaya keras dan kerja keras melakukan pelayanan yang terbaik terhadap pasein, “Saat ini sedang dilakuan bimbingan teknis pelayan terhadap pesain dengan kerja sama dengan pihak ke tiga,” ucapnya.
Lebih lanjut Dr. Henrik Manik mengakui RSU Sidikalang adalah tumpuan harapan masyarakat Kabupaten Sidikalang yang terdiri dari 15 kecamatan.
“RSU Sidikalang masih ber type C, kami tengah berupaya meningkatkan ke type B,” tambahnya.
Bupati Dairi, Eddy.K.A.Berutu beberapa waktu lalu telah mengajukan dan melakukan paparan di Kementerian Kesehatan di Jakarta, membahas soal upaya peningkatan pembanguan RSU Sidikalang yang dianggap sudah sangat mendesak untuk pelayan Kesehatan di Kabupten Dairi, terang Henrik lagi.
Warga Kabupaten Dairi akhir – akhir ini rentan terserang penyakit DBD. Menurut data yang diperoleh koransinarpagijuara.com, terhitung sejak bulan Januari hingga Juni 2019, tercatat sudah ada 227 orang warga yang terjangkit DBD.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Dr.Nitawaty Sitohang mengaku, pihaknya selalu melakukan fogging ke daerah yang dianggap rawan DBD, dan hingga saat ini masih terus berlangsung.
“Kita tanggapi laporan dari masyarakat, apalagi masalah DBD, penyemporotan (fogging) langsung kita lakukan, untuk mengantisipasi DBD,” ujar Nitawati.