Pewarta : A Y Saputra

Koran SINAR PAGI, Kabupaten Ciamis,- Peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) adalah sebuah kegiatan rutin tahunan di bidang pertanian dan tahun ini Kab.Ciamis merayakan HKP yang ke 47 berlokasi di lapangan Desa Sadananya Kecamatan Sadananya selama 4 hari terhitung sejak tanggal 1 sampai tanggal 4 juni 2019.

Dalam peringatan tersebut dihadiri Bupati Ciamis, H Herdiat didampingi Wakil Bupati Yana D Putra, Ketua DPRD, para Kepala SKPD terkait dari Kabupaten dan Propinsi Jawa Barat, unsur TNI – Polri, para Camat, kepala desa, kelompok Tani, KTNA Propinsi Jawa Barat, perwakilan Bank Jabar dan warga masyarakat.

Ir Kustini, Kepala Dinas Pertanian Kab.Ciamis dalam sambutannya mengatakan, Hari Krida Pertanian sebagai hari bersyukur, hari mawas diri para petani dan mengevaluasi apa yang telah dikerjakan para petani.

“Pranata Mangsa 21 juni itu diperingati sebagai Hari Krida Pertanian dilaksanakan secara berjenjang dari tinggkat kabupaten hingga tingkat nasional untuk mempromosikan prestasi dan komoditi pertanian, mengembangkan usaha pertanian dalam mencapai tujuan bersama meningkatkan taraf hidup dan melindungi petanian,” katanya.

Kegiatan ini diikuti 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis yang masing – masing memamerkan program unggulan, salah satunya Kecamatan Cisaga yang mempunyai Program unggulan diantaranya Jagung,Talas Bogor dan Hui Kamayung (sejenis umbi) yang terpokus di Desa Kepel, Tanjungjaya dan Wangunjaya, sedangkan untuk perikanan berpusat di Desa Sukahurip, kata Omay Rohman, Ketua KTNA Kecamatan Cisaga.

Ada hal yang menarik diantaranya dari Kecamatan Banjaranyar tepatnya Desa Banjar Anyar, Dusun Sindangasih, seperti diungkapkan Soni Aristiani bagian pemasaran yang ditemui koransinarpagijuara.com di lokasi HKP.

Menurutnya, masyarakat Desa Banjar Anyar merupakan Kampung Madu, selain membudi dayakan Madu Klanceng (teuwel) yang dipanen hanya 6 (enam) bulan sekali, namun khasiatnya mengalahkan semua jenis madu, warga juga menyediakan Madu Tawon dan Madu Odeng.

40 kepala keluarga yang tergabung dalam Dusun Madu ini, dalam pemasarannya hanya untuk memenuhi kebutuhan warga karena baru produksi sekitar 40 Kg sampai 50 kg per bulan. Pernyataan ini dibenarkan oleh Ujang Hadi sebagai rekanan dalam bidang pemasaran.

Yayan Heryana, Sekmat Banjaranyar berharap, Kampung Madu yang diidamkan warga Desa Banjar Anyar khususnya Dusun Sindangasih, bisa terwujud ditunjang dengan perhatian pemerintah untuk memberi respon para pembudidaya lebah.