Pewarta : A Y Saputra
Koran SINAR PAGI, Kabupaten Ciamis,- Saluran air di wilayah Cipicung, Desa Cisaga, Kecamatan Cisaga, Kab.Ciamis yang telah lama jebol, akibat terjadinya pendangkalan yang diduga disebabkan adanya lonsoran tanah dari pembangunan Batalyon 323, hingga kini belum juga diperbaiki, padahal saluran ini menjadi sumber utama air untuk mengairi sawah petani di Cisaga.
Untuk antisipasi kekurangan pasokan air, terlebih jelang musim kemarau, sementara masyarakat Desa Cisaga yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Cisaga, Enip, Ketua BPD Desa Cisaga, Darsu dibantu Kepala Dusun, mengerahkan warganya memperbaiki tanggul secara swadaya dengan menggunakan tumpukan karung berisi tanah dengan melibatkan sedikitnya 50 orang warga yang bekerja gotong – royong secara sukarela, Jum’at (14/06/19).
Ketua BPD Darsu yang di wawancarai koransinarpagijuara.com dilokasi perbaikan tanggul mengatakan, saluran buang ini dalam pengajuan pengerukan dari tahun 2017 lalu, tapi sampai saat ini belum terealisasi.
“Pendangkalan saluran koker ini terjadi diindikasikan setelah berdirinya bangunan Batalion 323, disebabkan adanya erosi tanah,” ujarnya.
Menurutnya, perlu dilakukan pengerukan pada saluran buang yang menyambung kesaluran sier, “Sekarang ini kalau tidak salah sekitar 54 H sawah petani sudah tidak berfungsi dengan normal,” ucap Darsu lagi.
Pernyataan Ketua BPD Cisaga tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Cisaga, Enip yang mengaku prihatin dengan nasib para petani diwilayahnya.
“Kami sangat peduli terhadap para petani di Desa Cisaga ini, sehingga hari ini kita mengadakan gotong – royong yang melibatkan warga dari 4 (empat) dusun,” terangnya.
Namun lanjutnya, upaya Pemerintah Desa Cisaga tersebut terbentur dengan anggaran, “Kami berharap pihak terkait untuk segera memperhatikan keluhan para petani di wilayah Cipicung ini,” ucapnya penuh harap.