Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Musim kemarau yang melanda dalam beberapa bulan terakhir ini, menimbulkan kegusaran bagi para petani di Kecamatan Cibatu Kabuapaten Garut, pasalnya baru sebulan ditanami, bibit tanaman tersebut mulai mengering dengan kondisi tanah yang pecah – pecah, akibat tidak adanya pasokan air.
“Baru sekitar satu bulan ditanami, sawah sudah mengering,” keluh Apin (64) warga Kampung Cipicung, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu.
Menurutnya, dalam mengelola sawahnya, dirinya sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, “Untuk mengolah sawah ini, saya sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar, dengan keadaan seperti ini bisa dipastikan akan mengakibatkan gagal panen, dan saya merugi tentu saja,” tambahnya.
Dari pantauan koransinarpagijuara.com, Kecamatan Cibatu merupakan daerah tadah hujan, sehingga saat menanam padi sangat mengandalkan curah hujan.