Pewarta : Fitri
Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,-Universitas Garut (Uniga) menggelar Wisuda angkatan ke 26 gelombang ke-3 tahun akademik 2018-2019 yang di selenggarakan di hotel Harmoni, Sabtu (04/05/19). Dengan total 268 wisudawan.
Berbeda dengan wisuda tahun lalu, wisuda kali ini di selenggarakan di Hotel. Pasalnya khalayak tengah mengenal keberadaan serta eksistensi dengan melaksanakan wisuda di kampus gelombang lalu.
“Setiap pelaksanaan wisuda kita selalu memberikan penghargaan kepada wisudawan yang terbaik, untuk tahun ini ada tiap fakultas kita memberikan penghargaan kepada Wisudawan terbaik dan IPK tertinggi utama terutama,” ucap Ketua Panitia Wisuda Uniga angkatan XXVI gelombang 2 tahun 2019, Dr.Ijudin,M.Ag.
Menurutnya, Untuk wisuda kali ini pihaknya akan melakukan kerjasama dengan PT Chang Shin dan ini sangat tepat dalam rangka bagaimana nanti lulusan Uniga ini bisa berkesempatan bekerja di PT changsin dan ini merupakan kerjasama yang sangat baik.
“Alhamdulillah tahun ini juga wisuda kali ini kita mendapatkan kado unik dalam mendapatkan surat keputusan dari tentang izin operasional S2 magister manajemen,” tambahnya.
Sementara Rektor Uniga, Dr.Ir.H.Abdusy Syakur Amin.M.Eng mengatakan pelaksanaan wisuda kali ini menjadi evaluasi untuk mendapatkan asumsi-asumsi atau wisuda yang nantinya akan kembali ke kampus atau ke hotel dengan beberapa modifikasi.
“Yang pasti bahwa ini merupakan salah satu upaya kita untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisudawan, supaya lebih berkesan kemudian juga di wisuda kali ini juga semacam mempertegas lagi konstribusi Universitas Garut dalam bidang pendidikan,” tandasnya.
Yang menarik, kata Syakur, kita mendapatkan kepercayaan untuk pendidikan magister dan ini suatu pengakuan yang sangat besar dengan nama Universitas Garut karena izin penyelenggaraan program magister ini merupakan program yang rumit, komplek dan selektif sehingga secara tidak langsung kita sebutkan bahwa Universitas harus semakin diakui eksistensinya, keberadaannya dan pengelolaannya juga profesionalisme nya oleh pemerintah Republik Indonesia ini untuk melengkapi program 4 studi magister.
“Kedepan juga berpikir kita akan membuka magister pertanian karena secara teoritis SDM kita bisa tembuka tersebut,” pungkasnya.