Pewarta : Avenk
Koran SINAR PAGI, Kab.Sukabumi,- Bencana pergerakan tanah di Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi terus meluas.
Dampaknya sebagian warga terpaksa mengungsi ke tenda pengungsian dan tempat yang dianggap lebih aman.
Hingga Jum’at sore, (26/04/19) menurut data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pergerakan tanah terjadi di tiga Kampung Gunungbatu terdiri dari RT 01, 02 dan 03 di RW 09 Kedusunan Liunggunung, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung.
Disebutkan pula, terdapat sedikitnya 109 unit rumah yang dihuni oleh 352 jiwa mengalami kerusakan, dengan rincian, 12 unit rusak berat, 57 unit rusak sedang, dan 40 unit terancam. Selain itu, tiga fasiltas umum terdampak yakni mushala, MCK umum, dan PADU Ibtidaul Muttalamin.
Kabar miris yang diperoleh koransinarpagijuara.com dari salah satu kontributor di lokasi bencana, akibat lahan yang dihuni puluhan keoala keluarga disekitar pemakaman umum amblas, posisi pemakaman tersebut jadi berada diatas pemukiman warga, akibatnya ada beberapa jasad yang keluar dari tanah pekuburan.
Terhadap jasad – jasad tersebut warga melakukan pemulasaraan ulang dan menguburkannya kembali dilokasi yang baru.
Imas (50), salah satu warga Kertaangsana mengaku sangat sedih melihat kondisi wilayah tempatnya tinggal yang porak poranda, rumah – rumah yang tadinya berdiri kokoh, kini dalam keadaan yang sangat mengkhawatirkan.
“Sangat menyedihkan melihat kondisi daerah kami sekarang, hasrat hati ingin turut membantu, namun apadaya saya juga jadi salah satu korban,” ucapnya sendu.