Pewarta : Avenk/Idhoy
Koran SINAR PAGI, Kab.Sukabumi,- Human Resource Development (HRD) Associate Sukabumi, menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) dengan agenda utama penyusunan program dan pembaharuan kepengurusan HRD Associate tahun 2019, di Hotel Horison, Kota Sukabumi, Sabtu (06/04/19).
Seperti diungkapkan Ketua Umum Asosiasi HRD Sukabumi, Herman Ibnu Ilyas kepada awak media disela – sela acara, “Sesuai dengan AD/ART HRD Associate, diamana Mukerda merupakan agenda rutin 5 (lima) tahunan, dan agenda utama Mukerda kali ini adalah, penyusunan program kerja HRD Associate 5 tahun kedepan serta pembaharuan kepengurusan,” terangnya.
Selain itu kata Herman, Mukerda ini juga sekaligus menjadi momentum untuk penyampaian rekomendasi terkait jam kerja karyawan di Bulan Ramadhan serta mempertanyakan Perbup tentang Baznas yang hingga saat ini belum juga diterbitkan.

“Baznas kan sekarang sudah menjalin kerjasama dengan HRD Associate untuk menggulirkan Program ‘Ayo Infaq dan Sodaqoh’ (AIS), namun Perbup yang dijanjikan sebagai payung hukumnya belum juga keluar,” ucapnya.
Dikatakan lagi, kecuali untuk BPJS, PPH dan Naker, dalam regulasi ketenagakerjaan, perusahaan tidak diperbolehkan melakukan pemotongan apapun terhadap gaji karyawan.
“Ketika audit buyer menemukan ada potongan, maka ini akan terjadi pending, namun ketika potongan AIS ini payung hukumnya pasti, maka pending itu akan gugur, oleh karena itu saya sangat membutuhkan Perbup tersebut, untuk melancarkan MoU yang sudah ditandatangani oleh Bupati, Baznas dan HRD,” terangnya.
Herman berharap, dari Mukerda ini akan melahirkan program – program strategis terkait dengan arus revolusi industri dengan Power 4.0 nya yang luar biasa.
“Kalau tidak segera mengambil langkah dan sikap strategis, maka tantangan dan hambatan yang akan muncul dari power 4.0 ini akan sangat luar biasa,” tandasnya.
Untuk itu, lanjutnya, HRD Associate akan mengemas sebuan agenda agar iklim investasi di Kab.Sukabumi tetap aman dan kondusif, agar investor yang datang ke Kab.Sukabumi merasa nyaman.
“HRD Associate bersama Pemkab.Sukabumi akan membangun sinergitas dalam menjaga iklim investasi, karena suka tidak suka, Sukabumi sekarang sudah menjadi kawasan industri,” pungkasnya.
Sementara Asda I Pemkab.Sukabumi, Ade Setiawan, apresiasi kontribusi HRD associate terhadap kemajuan Kab.Sukabumi, mengingat semakin pesat dan ketatnya persaingan ekonomi saat ini, HRD sebagai anak bangsa dituntut untuk turut memikirkan kondisi perkembangan industri saat ini agar mampu bersaing.
“Beberapa tahun kedepan, posisi tenaga kerja akan hilang, tergeser oleh perkembangan teknologi elektronik (robot), untuk itu pekerja kedepan diwajibkan memiliki skill yang benar – benar mumpuni,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan, dalam menghadapi persaingan dagang internasional, yang menjadi daya tahan ekonomi bangsa adalah daerah, sehingga peran HRD diharapkan dapat menciptakan situasi kondusif iklim investasi, sehingga makro ekonomi Kab.Sukabumi bisa tetap terjaga,” tandasnya.