Pewarta : adi/fitry
Koran SINAR PAGI, OGAN ILIR-PT.Waskita Karya (persero) Tbk Kapal Betung yang berada di desa Pegayut Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir selalu peduli terhadap lingkungan sekitar proyek.
Hal itu dibuktikan dengan selalu rutin melakukan perbaikan kerusakan jalan yang ada di desa tersebut.
Karena desa tersebut merupakan lokasi beroperasinya proyek nasional jembatan Ogan yang dikelolah oleh PT.Waskita Karya Divisi II Jembatan Ogan, PT.Waskita Karya Beton Precast dan PT.Waskita Karya Seksi II dan II A.
Setiap jalan desa yang mengalami kerusakan otomatis PT.Waskita Karya langsung sigap menurunkan tim ke lapangan untuk segera memperbaiki kerusakan.
Dan hal itu diakui warga setempat, Romli, kepada media ini, Jum’at (29/03) mengatakan, walaupun kerusakan jalan memang diakibatkan oleh mobil material PT.Waskita yang kerap melintasi.
Tetapi pihak PT.Waskita Karya tidak lepas tanggungjawab dan selalu cepat memperbaiki kerusakan.
Sehingga masyarakat tidak merasa panik jika jalannya mulai rusak karena pasti akan diperbaiki.
Terutama disaat musim penghujan, lanjut Romli, PT.Waskita Karya selalu siap siaga dengan alat berat dan para operatornya terjun langsung ke titik kerusakan agar segera ditangani.
Sehingga aktivitas masyarakat dalam melintasi jalan tetap lancar dan nyaman.
Sementara itu, Kepala Proyek Kapal Betung Seksi II, Aditya Wicaksono dan Kapro Seksi II A Interchange Palindra, Andi Prasetyo melalui Humasnya, Yoki Aridho mengatakan, lingkungan sekitar proyeknya beroperasi selalu menjadi skala prioritas.
Wujud kepedulian selalu diutamakan kepada lingkungan dengan harapan keberadaan proyek tidak menjadi ancaman atau momok menakutkan bagi masyarakat.
Justru diharapkan mampu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
Dijelaskan Yoki, pihaknya bersama PT.Waskita Karya lainnya yang beroperasi di desa Pegayut selalu berkordinasi dan melakukan kerjasama yang baik satu sama lain untuk duduk bersama menyikapi segala persoalan yang ada di tengah masyarakat.
Bahkan pihaknya tidak hanya melakukan perbaikan jalan secara rutin tetapi juga melaksanakan kegiatan sosial lainnya yang bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Memang diakui Yoki, kendala dalam suatu proyek itu pasti ada. Namun, hal itu justru menjadi motivasi untuk mencari solusi terbaik agar proyek terus berjalan tanpa harus merugikan pihak lain.
Kedepan, Yoki, tetap berharap dan meminta kepada semua pihak terutama masyarakat sekitar proyek kiranya terus mendukung pembangunan Tol Kapal Betung hingga selesai.