Pewarta : A Y Saputra
Koran SINAR PAGI, Kabupaten Ciamis,- Bintek Peningkatan Mutu Tutor dan penyelenggaraan kesetaraan melalui implementasi yang diselenggarakan di Hotel Priangan, diikuti 180 peserta dari pengelola PKBM beserta para tutor paket A dan B.
Tita Rosita Kabid Pembinaan PAUD DNF yang diwawancara koransinarpagijuara.com mengatakan, penyelenggara Bintek PKBM ini diharapkan dapat menghasilkan lebih siap dalam mengaplikasikan kurikulum 2013 agar lebih mantap.
“Mungkin baru tahun ini untuk kesetaraan dilaksanakan acara ini diselenggarakan pada kurikulum 13 harapannya bagaimana nanti lulusan dari program kesetaraan ini memiliki kelebihan keahlian bisa hidup lebih mandiri,” kata Tita Rosita
Dedi Koesmana, PLT Kasi kurikulum mengatakan, implementasi kurikulum 13 menetapkan bahwa setiap lembaga sampai dengan wilayah binaan dinas harus diberlakukan kurikulum 13 sedangkan untuk kegiatan PKBM itu mulai di tahun ajaran 2019-2020.
Kurikulum 13 di PKBM, para tutor harus siap siaga, dalam arti kata menyesuaikan terhadap aturan-aturan yang sudah ditentukan oleh Kemendikbud atau dibidangnya, “Misalkan sekarang setelah diadakan sosialisasi dan penekanan pelaksanaan kurikulum di masing-masing lembaga baik itu lembaga pengelola, tutor harus bisa menyesuaikan baik itu dilihat dari kualifikasi pendidikan pemahamannya dengan wawasan belajar,” imbuhnya.
Menurutnya, peserta didik paket A itu sudah tidak ada, karena pendidikan SD sudah wajar 9 tahun, sekarang kebanyakan adalah sederajat dari SLTP dan SLTA ada paket B atau paket C sekarang
Harapanya minimal warga Indonesia khususnya yang ada di Kabupaten Ciamis keluaran sekolah itu minimal sederajat SLTA yang tidak mampu di pormal ada non-formal yaitu belajar di PKBM yang ada di Kabupaten Ciamis berdasarkan data yaitu 36 PKBM ada yang sudah mendapat akreditasi18 lembaga lagi sisanya dalam proses dari 36 PKBM.
“Saya menghimbau selaku PLH bagian kurikulum menekankan proses pendidikan apabila adanya kurikulum perangkat segala apapun lengkap tapi kalau kurikulum yang enggak ada berarti tidak akan tercapai salah satunya hari ini bidang peniti PAUD dan PNF yang menyelenggarakan sosialisasi untuk implementasi kurikulum siap atau tidak siap kalau tidak siap kita ketinggalan,” katanya lagi.
Sekarang mungkin dipantau ke pusat melalui online di Dapodik baik formal atau nonformal jadi kesiapan para pengelola baik secara langsung atau tidak langsung harus pandai dan harus pintar
“Makanya saya menekankan kepada pengelola dan para tutor mulai hari ini kita harus siap-siap untuk menyukseskan program wajib belajar 12 tahun kita membina karakter,aplikasi keterampilann Jadi kalau misalkan di PKBM ada bentuk satu kerajinan baik itu produk olahan atau produk kerajinan itu bisa dikembangkan oleh PKBM masing-masing Pemasaran bisa melalui online sehingga bisa mendapatkan penghasilan bagi mereka.
“Intinya implementasi harus sesuai dengan harapan dari pemerintah yang sudah ditentukan baik itu melalui peraturan pemerintah peraturan Kemendikbud baik itu melalui perbup tupoksi Dinas Pendidikan Kurtilas kurikulum 13 di PKBM masing-masing,” pungkas Dedi.