Pewarta : Jeky
Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Salah satu upaya meningkatkan pariwisata Jatigede agar segera menjadi tempat kunjungan wisata dunia maka kawasan Jatigede harus segera dirubah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) karena selain berdampak sosial juga berdampak terhadap kesejahtraan perekonomian masyarakat.
“Untuk menjadi destinasi wisata dunia, sesegera mungkin Jatigede harus menjadi Kawasan Ekonomi Khusus KEK”, ujar Menpar Arief Yahya saat jumpa Pers di Tanjung Duriat, Sabtu, (23/3/19).
Dia mencontohkan untuk desa wisata di Jawa Timur ada yang pendapatanya mencapai Rp.10 Milyar per bulan.
“(Dampak KEK) Ada desa wisata di Jawa Timur yang penghasilanya hingga Rp.10 Milyar per bulan,”, terang Arief.
Dikatakan sebelumnya Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, diseputar Waduk Jatigede ada 4 (empat) desa yang bakal menjadi desa wisata, diantaranya Desa Karang Pakuan, Paku Alam, Jemah dan Desa Jatigede.
Arief selanjutnya menjelaskan sesudah usulan KEK disetujui Meko Perkonomian, nanti didalamnya akan dibangunkan infra struktur dan juga utilitas umum.
“Nanti di utilitas, akan dibangunkan jalan, air dan fasilitas pendukung lainnya”, jelasnya, menjawab pertanyaan wartawan.
Diakui menteri memang tidak mudah memperoleh KEK tapi ia mengisyaratkan agar Pemda Sumedang sesegera mungkin mengajukan usulan KEK, dan tidak mengkhawatirkanya karena akan didampingi tim dari kementerian.
“Saya bersahabat dengan Bupati Sumedang, untuk usulan KEK bisa diajukan oleh Bupati, Gubernur, atau Badan Usaha dan (walaupun tidak mudah tidak perlu khawatir) nanti ada tim kementrian yang akan mendampingi”, ujarnya.
Menurutnya ada sisa waktu 6 (enam) bulan di masa jabatanya yang akan berakhir di bulan Oktober.
“Kalau dikebut tidak tidur, KEK bisa dikerjakan dalam waktu 3 (tiga) bulan”, kelakar Menteri Pariwisata, Arief Yahya.