Pewarta : Jeky

Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Situs Geger Hanjuang yang berlokasi di Desa Margalaksana dan Mekar Rahayu Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Jawa Barat, tepatnya di dusun Ciguling Desa Margalaksana dan Dusun Cirangon Desa Mekar Rahayu merupakan Ibu Kota Sumedang Larang setelah Tembong Agung.

Dikisahkan Kuncen Geger Hanjuang Apong Nurhayat (45) warga Kelurahan Pasangrahan Baru, perpindahan ibu kota itu berawal dari titah Prabu Tajimalela ayahanda dari Prabu Gajah Agung di tahun 1100 Masehi.

“Awal perpindahan itu berawal dari titah Prabu Tajimalela ayahanda dari Prabu Gajah Agung”, ujar Apong kepada koransinarpagijuara.com, di kantor Rukun Wargi Sumedang (RWS) Jalan Empang No. 1B, Minggu, (10/03/19).

Adapun bukti bahwa disana bekas Ibu Kota Sumedang Larang, diungkapkan Apong, ada beberapa bukti petilasan, diantaranya situs ( keramat ) :

1. Petilasan Eyang Haji Dalem Purba
2. Petilasan Petilasan Eyang Haji Raja Mukti
3. Petilasan Eyang Purba Kawasa
4. Petilasan Eyang Tubagus Marwan
5. Petilasan Pandita Wulung
6. Petilasan Eyang Pantun
7. Petilasan Raja Mandala
8. Petilasan Batu Korsi
9. Petilasan Eyang Tadjimalela
10. Petilasan Daring Parada
11. Petilasan Eyang Rangga Wulung
12. Petilasan Air Keramat Hulu Ciraja
13. Petilasan Mata Air Ciduriat
14. Petilasan Eyang Boros Ngora

“Empat belas tempat petilasan itulah merupakan bukti, jika di daerah itu dahulunya merupakan ibu kota Sumedang Larang kedua setelah Tembong Agung sesuai titah dari Prabu Tajimalela”, terang Kuncen Apong yang sudah 4 tahun menjadi kuncen sejak mendapat Surat Keputusan ( SK ) dari Desa Margalaksana, Nazir Wakaf, dan Persatuan Kuncen Pancar Buana Sumedang.

Saat di Tembong Agung, kata Apong lagi, Sumedang Larang mengalami kejatuhan hingga ujungnya atas titah Prabu Tajimalela kepada anandanya saat itu Prabu Gajah Agung dipindahkan ke daerah Ciguling Pasangrahan yaitu di wilayah Geger Hanjuang, papar Apong.