Kamis, Mei 22, 2025

Warga Leuwigoong, Garut, Keluhkan Realisasi Program BPNT

Pewarta : Fitri

Koran SINAR PAGI, Kab.Garut,- Warga keluhkan Progam Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat untuk keluarga miskin atau keluarga penerima manfaat (KPM) senilai Rp.110 ribu perbulan yang pencairannya berupa beras dan telur dengan menggunakan kartu elektronik di Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Kabupaten Garut.

Warga Leuwigoong, Garut, Keluhkan Realisasi Program BPNT

Namun, bantuan beras yang seharusnya seberat 7 Kg dan telur sebanyak 10 butir warga hanya menerima beras seberat 3,5 Kg dan enam butir telur.

Penerima BPNT Eni warga Kampung Babakan Paku Haji, RT 01 RW 13, membenarkan, menerima bantuan BPNT berupa beras seberat 3,5 Kg dan telur sebanyak 6 butir. Bahkan, saat proses penerimaan bantuan dilakukan secara kolektif oleh Ketua RW.

“Kartu BPNT dikolektifkan oleh Ketua RW, pengambilan bantuannya juga diambil ke rumah RW,” ucapnya, Sabtu (09/03/19).

Menurutnya, bantuan beras dan telur yang diterima yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan hanya pada pencairan tahap pertama saja, selanjutnya hingga sekarang berat beras terus berkurang.

“Maenya anggaran Rp.110 ribu hanya buat membayar beras seberat 3,5 Kg dan telur 6 butir,” katanya.

Hal senada dikatakan Ela, menurutnya, heran dengan proses pencairan bantuan dilakukan secara kolektif. Padahal, di desa lain juga para penerima datang ke tempat pencairan tidak dilakukan oleh ketua RW.

“Kami hanya di minta kartu untuk pencairan dan mengambil bantuan dilakukan di rumah Ketua RW,” cetusnya.

Eni dan Ela berharap, kasus pemotongan bantuan untuk di kembalikan sesuai dengan aturan yang di anjurkan pemerintah pusat. Jangan sampai kami masyarakat kecil menjadi korban.

“Kami ingin bantuan disalurkan sesuai dengan aturan tidak dilakukan secara kolektif,” pungkasnya.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru