Pewarta : Jeky
Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Wana Wisata Kampoeng Ciherang yang terletak di Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Jawa Barat ternyata berdampak positif bagi peningkatan perekonomian warga sekitar lokasi.
Kampoeng Ciherang yang dibangun investor swasta sejak tahun 2017, dan bekerja sama dengan pihak Perum Perhutani Cabang Sumedang dan juga melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) itu berada dilahan seluas 12,8 hektar.
Elis Marlina (43) asli warga Kampung Pasanggrahan Desa Cijambu kepada koransinarpagijuara.com, Senin, (04/02/19) di area wana wisata mengakui jika keberadaan tempat itu berdampak positif bagi perekonomian keluarganya.
“Dibandingkan dengan dulu berjualan dirumah, mending berjualan dilokasi ini, karena penghasilan disini lebih neningkat dibanding saat berjualan di rumah”, ujarnya.
Selanjutnya dikatakan Elis, mengatakan, berjualan disini, bisa lebih diandalkan karena saat hari biasa, bisa beromset sebesar Rp.50 ribu dan disaat hari libur nasional penghasila omsetnya bisa meningkat hingga Rp 300 ribu bahkan Rp.400 ribu jelasnya.
Elis berharap kedepannya tempat wisata itu bisa maju, hingga makin banyak pengunjungnya, juga ia berharap kebersihan dan keamananya bisa terus tejaga.
“Dengan keadaan itu keberadaan wisata ini bisa terus eksis di Kabupaten Sumedang dan kedepanya bisa mengangkat Kabupaten Sumedang ke kancah Nasional bahkan internasional”, ucapnya.
“(Juga) selain itu, para pengunjung jangan takut berbelanja dijongko-jongko kami, karena harga jualan di jongko ini, harga nya standar, tidak kami mahalkan”, ucapnya lagi.
Dari sudut pengelolaan, pihak LMDH, Dindin Kamaludin (57), mengatakan, tempat ini selain dikelola dari pihak investor juga dari LMDH sendiri.
“Pengeliolaan wahana ini selain investor juga melibatkan LMDH, ujarnya.
Sementara untuk pengunjung dikatakan Dindin, dini hari Sabtu, Minggu dan libur nasional, jumlah nya bisa mencapai ratusan orang.
“Pengunjung di hari Sabtu, Minggu dan juga libur nasional jumlah nya bisa mencapai 700 orang dan di hari-hari biasa rata – rata 50 orang saja”, ucapnya.
Dan untuk harga karcis dikatakannya, di Kampoeng Ciherang yang diresmikan 21 Pebruari 2017 bervariasi.
“Untuk hari biasa Rp 25.000 dan di hari Sabtu, Minggu dan libur nasional Rp.30.000”, tukasnya.
Sementara itu, Cucu (53) Kepala Resor Pemangkuan Hutan (KRPH) dari Perhutani Sumedang, mengutarakan.
“Untuk pengelolaan tempat ini meliputi kerjasama sistem 3 (tiga) pihak diantaranya, Perhutani, LMDH, dan Investor dengan cara bagi hasil”, ucapnya.
Sementara untuk fasilitas diterangkan Cucu cukup bervariasi, “Diantaranya ada, paparahuan, panahan, outbond dewasa, sport selfie, kolam renang, outbond anak, tempat mini cross, mobil putar, play ground, juga mushala, gazebo dan juga toilet”, imbuhnya.