Pewarta : Jeky

Koran SINAR PAGI, Sumedang,– Tugu Lingga yang dibangun di tengah alun-alun Sumedang juga menjadi lambang Kabupaten Sumedang kini, ternyata menurut catatan sejarah dibangun seorang Pangeran Belanda. Diterangkan di salah satu blog goole juga di buku Sumedang Heritage, tugu itu diresmikan pada tanggal 22 April tahun 1922.

Dijelaskan di sejarah itu, bangunan itu dibangun oleh seorang Pangeran Siching dari Belanda di tahun 1922 dan diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, saat itu bernama Mr.De Fock di hari Selasa tanggal 25 April 1922. Dan Saat peresmian dihadiri oleh seorang Residen Priangan A.J.H. Eijken, juga Bupati Sumedang Tumenggung Kusumadilaga yang menggantikan Pangeran Aria Suria Atmadja, dan juga dihadiri para Bupati Sepriangan.

Kabid Kebudayaan Disparbudpora Ade Rohana ( kiri), dan Kasi Seni dan Budaya Cece Saifuddin ( kanan).

Keterangan itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Ade Rohana,

“Memang seperti keterangan tertulis di buku Sumedang Heritage, bahwa tugu Lingga yang bangunanya berada di tengah – tengah alun – alun, dibangun oleh seorang dari Belanda, bahkan diterangkan dibuku itu jika bangunan itu dibangun untuk menghormati dan mengenang jasa – jasa Pangeran Soeria Atmaja yang wafat pada 1 Juni 1921 di Mekah, yang belakangan dikenal dengan sebutan Pangeran Mekah”, ujar Ade.

Dengan adanya Lingga yang dibangun untuk mengenang prestasi Pangeran Mekah itu, diharapkan juga untuk bisa menggugah prestasi generasi muda Sumedang kini.

“Maka kami berharap hal itu dijadikan momen untuk generasi Sumedang kini, bisa berbuat prestasi seperti yang pernah ditorehkan Pangeran Mekah di masa lampau”, imbuhnya.

Selain itu juga dikatakan Ade, di masa lampau Pangeran Mekah saat itu merupakan salah satu pangeran yang dikenal bisa mensejahterakan masyarakat Sumedang.

Dan kini dipersaingan era globalisasi, ucap Ade, diperlukan generasi muda dari Sumedang yang berprestasi hingga bisa bersaing di era globalisasi.

“Persaingan era globalisasi kini perlu tenaga yang trampil agar tidak ketinggalan yang lain, oleh karenanya perlu tenaga muda khususnya dari Sumedang yang mampu bersaing yang ber prestasi seperti saat Pangeran Aria Suria Atmaja dulu”, pungkasnya.