Pewarta : Rahmansyam
Koran SINAR PAGI, Jeneponto,- Air yang merendam beberapa wilayah di Kab.Jeneponto hingga setinggi 1 meter, terutama di 2 (dua) kecamatan yang paling parah dilanda banjir yakni, Kecamatan Turutea dan Kecamatan Binamu yang meliputi Kelurahan Balang, Desa Sapanang, Kelurahan Balang Toa, Desa Jombe dan Kelurahan Monro – Monro serta Desa Bontomatene, tampak mulai surut, Rabu (23/01/19).
Informasi sementara yang diperoleh wartawan koransinarpagijuara.com dilapangan menyebutkan, banyak inprastruktur jalan dan jembatan serta fasilitas umum lainnya yang rusak, tak sedikit pula rumah penduduk, pertokoan, kantor yang mengalami kerusakan cukup parah, bahkan ada dua rumah panggung milik warga yang hanyut dan roboh.
Selain itu terdapat beberapa unit kendaraan yang teseret air bah dan tertahan di kolong rumah warga, salah satunya mobil jenis minibus avanza terseret hingga terdampar dipagar bersama sejumlah motor.
Dua orang dinyatakan meninggal di Sapiri dan di Kelurahan Balang seorang Purn TNI dinyatakan hilang dan belum ditemukan hingga saat berita ini ditayangkan.
Kepala Desa Bontomatene Kecamatan Turatea, Syuaib Liwang mengungkapkan, 3 (tiga) dusun didaerahnya dengan jumlah penduduk 129 jiwa dari 38 KK yang terdampak banjir, mengakibatkan 8 rumah rusak berat, 8 lainnya rusak ringan, ditaksir mengalami kerugian hingga Rp.2 milyar lebih.
“Ini data sementara yang saya terima dari masing – masing kepala dusun kemarin,” ucapnya.
Sementara Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar yang dihubungi via aplikasi perpesanan WhattsApp, langkah awal paska surutnya air adalah membuka akses.
“Inshaa Allah, hari ini kami focus ke bantuan makanan dan perbaikan, untuk memastikan bantuan makanan dapat tersalurkan dengan baik,” ucapnya.