Pewarta : adi/fitry
Koran SINAR PAGI, OGAN ILIR
Aksi ancaman demo Kades Belanti Kecamatan Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir semakin merumcing.
Paska pemberitaan media beberapa waktu yang lalu terkait ancaman demo Kades Belanti akan pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan Belanti-Siring Alam yang diduga dikerjakan asalan serta menuai kekecewaan berbagai pihak.
Sehingga tidak ada azaz manfaat yang dirasakan dari pembangunan proyek tersebut.
Menyikapi hal itu, dinas PU PR Kabupaten Ogan Ilir justru beralibi dan berdalih yang diduga guna mengelabui masyarakat.
Kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Kepala Dinas PU PR, Juni, mengakui jika ada sebagian jalan sepanjang 75 meter yang ditimbun menggunakan tanah pilihan dan saat ini sudah diagregat. Dirinya pun menyatakan tidak benar jika jalan itu berlumpur.
“KÃ mi sudah cek kelapangan, memang benar ada badan jalan yang kita timbun dengan tanah pilihan lebih kurang panjangnya 75 meter. Namun saat ini sudah kita kasih anggregat, tidak benar jalan tersebut berlumpur , trims” , ujar Juni melalui pesan WhatsApp pribadinya.
Pernyataan Kepala Dinas PU PR yang menyatakan jika jalan itu sudah diagregat langsung mendapat protes dari Kepala Desa Belanti, Irwani.
Menurut Irwani, hingga saat ini jalan tersebut masih seperti sebelumnya berupa tanah merah yang berlumpur jika hujan turun.
Irwani pun menegaskan, jangan sampai masyarakat semakin geram atas ulah dinas terkait yang mencoba meredam.
Faktanya justru tidak ada sama sekali, itu artinya dinas PU PR telah melakukan pembohongan.
“Mana agregatnya, tidak ada sama sekali masih tanah merah kok”, ini bukti poto nanti saya kirim. Tolong kirim juga ke Pak Juni”, ungkap Irwani serius.