Pewarta : H.Akhyar
Koran SINAR PAGI, Kota Bogor,- Para Budayawan, Ormas, Paguyuban Kasundaan, dan Tokoh Masyarakat Lawang Gintung melakukan unjuk rasa di Makam Keramat Mbah Dalem Batutulis Rt.05 dan RW.08 Kel.Lawanggintung Kec.Bogor Selatan Kota Bogor, Senin (24/12/18).
Unjuk rasa yang dimulai pada jam 14.00 WIB ini ditujukan kepada pengusaha yang disinyalir telah merusak, mengubur dan menghancurkan keberadaan sumur tujuh peninggalan Pajajaran, yang merupakan bangunan tempat penyimpanan pusaka pusaka peninggalan Pajajaran.
Selain itu Pengusaha yang entah sedang melakukan pembangunan apa, diduga juga telah mencabut plang Benda Cagar Budaya Bunker Mandiri sebanyak 2 bunker.
Unjuk rasa ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari penyegelan sementara oleh Dewan Adat yang telah menarik garis area sumur tujuh, dengan tuntutan agar Satpol PP besok harus segera menyegel secara resmi, mengembalikan tanah adat dan pemilik lahan harus bertanggungjawab atas kerusakan tersebut.
Dalam kesempatan yang diberikan Jajang Suherman, Calon Legislatif DPRD Kota Bogor Dapil 3 Bogor Selatan Nomor Urut 10 ini yang juga bertindak sebagai salah satu Orator mengatakan bahwa Pengusaha atau pemilik yang sedang membangun juga tidak mengantongi ijin tetangga, ijin prinsip dan IMB.
“Informasi ini didapat dari warga setempat, ketua RT, RW, Lurah, camat yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah menandatangani ijin tetangga dan ijin-ijin lainya”, jelasnya.
Tentu saja hal ini mengundang reaksi dari warga dan tokoh masyarakat setempat, para budayawan, Ormas BBRP, Ormas KPMP, Yayasan, Paguyuban Kasundaan dan banyak elemen masyarakat untuk melakukan unjuk rasa, demikian jelas Jajang melalui orasi yang disampaikannya sebagai penemu dan pelapor bunker mandiri, bunker gumati, dan artefak Mbah Dalem pada tahun 2008.
Pengunjuk rasa meninggalkan lokasi dengan janji Walikota Bogor, Bima Arya yang akan menjadwalkan para pendemo untuk audiensi ke Balaikota pada hari Rabu ini.
