Pewarta : Tim Investigasi
Koran SINAR PAGI Ogan Ilir,- Proyek pembangunan Embung milik Universitas Sriwijaya yang terletak di Desa Tanjung Putus atau Desa Tanjung Piring Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir, (berlokasi tak jauh dari perkontaran Pemkab OI) yang menyerap anggaran tahun 2018 hingga miliaran rupiah ini diduga dikerjakan asal jadi dan sarat dengan KKN yang melibatkan banyak pihak.
Pantauan dilapangan tidak tampak adanya papan proyek terkait pembangunan Embung ini, hanya ada baleho panjang milik TP4D (Tim Pengawal, Pengamanan, Pemerintah dan Pembangunan Daerah) Sumsel terpasang dilokasi pekerjaan.
Proyek Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Selatan, kuat dugaan dikerjakan secara pribadi oleh pihak Unsri, seperti pengakuan masyarakat Desa Tanjung Putus yang mengatakan bahwa ini proyek embung milik Unsri.
Pada pembangunan Embung ini terlihat banyak kejangalan, selain bangunan fisik yang terlihat berantakan, proyek inipun terancam tidak selesai di tahun ini, mengingat akhir tahun 2018 sudah dekat.
Bahkan akibat dalam berapa minggu terakhir sering terjadi hujan siang malam, 2 (dua) unit alat berat yang berada dilokasi pembangunan Embung terlihat sudah tegelam direndam air.
“Sudah mau masuk tahun baru, tapi pengerjaannya masih gitu-gitu saja,” ucap salah satu warga Tanjung Putus yang enggan namanya dipublikasikan.
Informasi lain yang menyebutkan proyek Embung ini di kerjakan oleh para pejabat Unsri OI juga diakui warga lain yang mendapat kabar dari pengawas pekerjaan pembuatan proyek pembangunan ini.
“Kabarnya itu proyek Pak Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri). Kalau benar seharusnya sebagai orang yang mengerti aturan bisa mejadi contoh bagi yang lain dengan menunjukan kwalitas pekerjaan yang baik untuk masyarakat, padahal mereka kan uangnya sudah banyak,” kata warga dilokasi Embung.
Menurut warga lagi, pihak Universitas Sriwijaya (Unsri) OI hingga belum berkenan memberikan jawaban terhadap surat yang sudah 4 kali dilayangkan terkait proyek ini.
“Sudah hampir satu bulan kami kirim surat ke pihak Unsri, tapi tidak ada balasan sampai sekarang, begitu juga saat berusaha ditemui di kampus, hasilnya tetap juga nihil,” ucapnya.
Sementara salah satu pengawas proyek mengaku tidak mengetahui secara persis asal dananya, “Saya tidak tahu dananya darimana dan dari program apa, tapi dari baligo TP4D Sumsel dipastikan ini bantuan Pemprop.Sumsel, yang saya tahu dananya hanya Rp.3 Miliyar sangat kecil”, katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Unsri tidak bersedia memberikan keterangan tentang masalah Pembangunan Embung tersebut, dan terkesan mengabaikan informasi publik.