Oleh : Hema Hujaemah, M.Pd
(Kepala SMPN 11 Kota Sukabumi)
Era perubahan terus bergulir, memaksa semua pihak waspada dan adaptif terhadap tuntutannya. Begitupun dunia pendidikan mengalami berbagai tantangan dan tuntutan perubahan. Era revolusi industri 4.0 menggiring dunia pendidikan agar melek ilmu pengetahuan dan teknologi lebih jauh.
Berbicara revolusi industri 4.0 terasa gaul dan melangit. Sebenarnya ada hal sederhana yang dapat dilakukan dalam dunia pendidikan. Apakah hal sederhana itu? Menyehatkan sekolah. Dari sekolah sehat akan hadir generasi sehat. Menyehatkan sekolah identik dengan menyehatkan masyarakat.
Darimana idealnya memulai menyehatkan sekolah? Pertama dari rekrutmen kepala sekolah sebagai pimpinan satuan pendidikan. Dahulu kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan. Kini kepala sekolah sudah bukan guru lagi melainkan sebagai manajer. Permendikbud No 6 Tahun 2018 menjelaskan bahwa “Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan”.
Kepala sekolahnya sehat maka sekolah akan sehat. Bila kepala sekolahnya kurang sehat, tidak kompeten maka sekolah yang dikelolanya akan sulit untuk berkembang lebih baik. Pemerintah dalam Permendikbud No 6 Tahun 2018 menyatakan Pasal 10 (1) Pengangkatan Kepala Sekolah dilaksanakan bagi calon kepala Sekolah yang telah memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.
Kepala sekolah adalah aktor utama dalam membangun sekolah sehat. Pemerintah menyadari beban berat tugas seorang kepala sekolah, maka proses pelatihan kepala sekolah di LPPKS adalah sebuah syarat utama. Saat ini kementrian pendidikan sedang melakukan sosialisasi agar segera para kepala sekolah memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan. Bagaimana mungkin membangun sekolah sementara pimpinan satuan pendidikannya belum dididik.
Hal lainnya dalam membangun sekolah sehat dimulai dari: 1) PPDB yang sehat, 2) proses KBM yang sehat, 3) proses keuangan sekolah yang sehat, 4) proses administrasi yang sehat dan 5) sinergi yang sehat warga civitas akademika. PPDB, KBM, keuangan, tertib administrasi dan sinergi sekolah dengan semua pihak akan menyehatkan sekolah.
Tidak mungkin sebuah sekolah akan berprestasi bila kelima hal di atas masih bermasalah. Sekolah sehat akan terhindar dari gangguan yang tak perlu. Sekolah yang tidak sehat akan mengundang banyak masalah.
Mewujudkan sekolah sehat adalah sebuah kewajiban diatas segalanya. Sekolah sehat adalah solusi bagi kehidupan berbangsa. Generasi dan warga masyarakat sehat akan terlahir dari sekolah sehat. Sehat sekolahnya, sehat generasinya, sehat warga negaranya dan sehat negaranya. Sekolah sehat dimulai dari setiap diri yang ada di sekolah. Terutama dimulai dari kepala sekolahnya.
epala sekolah harus kompeten, normatif, bersih dan jauh dari berbagai tindak yang berseberangan dengan filosofi pendidikan. Pendidikan itu mencerdasakan kehidupan bangsa bukan mencederai kehidupan bangsa. Mulai dari kepala sekolah sehat, guru sehat, tata usaha sehat, komite sehat dan bahkan satpamnya pun harus sehat. Sekolah sehat akan terhindar dari datangnya “lalat-lalat” yang bisa mengganggu sekolah.
Mewujudkan sekolah sehat lahir bathin adalah bagian dari mewujudkan visi Kota Sukabumi yang religius, nyaman dan sejahtera (renyah). Hanya dari sekolah sehat akan lahir generasi dan masyarakat yang religius, nyaman dan sejahtera. Bila sekolahnya sakit, atau mayoritas sekolah bermasalah maka visi Kota Sukabumi hanya akan menjadi mimpi Kota Sukabumi.
Sekolah sehat menjadi tuntutan saat ini dan selamnya. Dari kepala sekolah dan guru-guru yang sehat berawal lahirnya sekolah sehat. Pendidikan adalah pilar penyangga kekuatan bangsa dan sekolahan adalah bagian dari pilar utama. Menciptakan sekolah sehat adalah kepentingan mendesak. Dari sekolah sehat akan lahir generasi sehat, berprestasi dan terhindar dari ragam kenakalan remaja.
Gerakan revolusi mental, Jabar Juara lahir bathin dan Kota Sukabumi Renyah adalah visi yang hanya akan bisa terwujud dengan mempersiapakan generasi yang sehat. Generasi sehat dominan dapat dibentuk mulai dari sekolah yang sehat. Sekolah sehat, birokrasi pendidikan sehat, anggaran sehat (BOS) dan kepala daerah yang sehat akan melahirkan bangsa dan negara yang sehat.
Negara yang sehat inilah tujuan bersama yang akan mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kesejahteraan bersama dan kebahagiaan bersama dalam tubuh masyarakat kita tercipta dari proses pendidikan yang sehat dan itu bisa dimulai dari sekolah. Mewujudkan sekolah sehat sama dengan mewujudkan masyaraat sehat.