Pewarta : Jeky

Koran SINAR PAGI, Sumedang,- Dalam upaya menekan angka penderita HIV yang dicanangkan Kementerian Kesehatan mencapai Zero di tahun 2030, kini, Dinas Kesehatan Sumedang terus mengupayakan kunjungan untuk melakukan jangkauan pembinaan dan arahan agar para penderita HIV-AIDS atau orang yang hidup dengan HIV AIDS (ODHA) yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang bisa melakukan pengobatan secara rutin,

“Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penderita HIV-AIDS, tapi ada juga obat yang hanya bisa menahan penyebaran virus yang menurunkan kekebalan tubuh si penderita itu”, terang dr.Reny Kurniawati Anton, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumedang saat jumpa pers di ruang meeting, Jumat, (30/11/18).

Dari data yang dikemukakan saat jumpa pers itu terungkap jika di triwulan ke 3 tahun 2018 ini, di Sumedang sedikitnya ada 62 penderita HIV AIDS, angka itu menurun dibanding tahun 2017 yang mencapai angka 162 orang, dan angka itu melonjak dari tahun sebelum nya (tahun 2016) yang berada diangka 67 orang.

Penggiat KPA Nandang Suherman terkait pertanyaan wartawan mengutarakan jika lonjakan angka itu seperti fenomena gunung es

“Angka itu merupakan angka fenomena gunung es karena merupakan hasil kunjungan petugas Dinas Keseharan, atinya, angka itu bisa naik dan turun tergantung dari temuan para petugas dilapangan, jika lelet angkanya sedikit tapi jika pro aktif angkanya bisa tinggi”, ujar Nandang didepan wartawan.

Dijelaskan Nandang malah angka itu saat pertemuan di propinsi lebih tinggi lagi, “Saya juga heran kenapa angkanya bisa (tinggi) seperti itu, makanya untuk akuratnya harus dilakukan pemeriksaan kepada setiap orang”, terangnya.

Sementara itu dr.Reny mengutarakan dalam rangka hari AIDS sedunia yang diperingati pada tanggal 1 Desember (besok/Sabtu – red), agar warga dianjurkan tak merasa takut untuk memeriksakan diri, agar benar – benar diketahui terbebas dari HIV AIDS ini, “Maka slogan yang dipakai pun berujar, Saya Berani…Saya Sehat”, ujar dr.Reny.