Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Ketua PGRI Kota Sukabumi)
Sungguh bahagia saat Saya menerima info dari adik di luar Jawa yang menjelaskan bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memasang foto Saya dalam Instagram (IG)nya. Ucapan Hari Guru Nasional Presiden Jokowi memasang foto Saya. Saya cek, wow ternyata benar. Saya merasa tersanjung dan bahagia. Maklum Saya hanya guru biasa, anak seorang guru SD.
Kalau Saya boleh lebay, nampaknya Bapak Presiden tertarik dengan sosok Dudung Nurullah Koswara. Tidak sembarangan seorang Presiden di tahun politik memasang sebuah foto. Tentu ada kriteria tersendiri minimal kriteria natural atau foto itu mampu menjelaskan wajah guru Indonesia. Wajah Guru Indonesia adalah judul buku ketiga ber-ISBN yang Saya buat tahun 2018.
Jokowi memang Presiden yang sangat unik bagi pengagumnya dan kontroversial bagi pengkritiknya. Bagi Saya Jokowi adalah Presiden paling spesial. Ini ungkapan subjektif dan wajar dari seorang guru biasa seperti Saya. Mengapa? Karena Saya punya pengalaman khusus dengan Presiden yang satu ini.
Pertama Ia mengundangku ke Istana Merdeka, makan bersama dan memberi kesempatan bagi Saya untuk menyampaikan aspirasi terkait harapan para guru Indonesia. Kedua Ia memberiku sepeda saat HUT PGRI dan HGN tahun 2017. Ketiga Ia melakukan “kunjungan balasan” ke sekolahku. Saya “mengunjungi” Istana Merdeka tahun 2016 dan tahun 2017 Presiden membalas kunjungan dengan hadir di sekolahku, SMAN 1 Kota Sukabumi.
Ajaib! Seumur hidup sekolah Saya ada belum pernah dikunjungi Presiden. Soekarno, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati dan SBY tidak pernah berkunjung ke sekolahku. Apalagi mengajak makan bersama dan memberi sepeda. Bagaimana mungkin Saya tidak mencintai Jokowi. Sosok yang wow dan spesial dalam hidup Saya.
Ilustrasi lebay Saya ini tidak ada kaitan dengan politik. Melainkan berkaitan dengan hoki diri. Siapa pun pasti akan bersikap subjektif dan agak lebay saat Presiden menjadi bagian dari perjalanan kisah hidupnya. Jadi IG Presiden RI Joko Widodo di momen sakral HUT PGRI dan HGN tahun 2018 telah membuat Saya tersanjung. Tersanjung 1 sampai level tersanjung 6, kaya sinetron di televisi.
IG Presiden RI Joko Widodo seolah momen ke empat seorang Presiden “mengunjungi” kehidupan pribadi Saya. Gambar Presiden pada dasarnya adalah simbol negara, Ia sakral dan tidak sembarang dipajang. Ia wajah kehormatan negara dan bangsa. Begitupun wajah Saya dengan menggunakan batik kusuma bangsa PGRI, tidak sembarang karena representasi wajah guru Indonesia.
Dudung Nurullah Koswaranya bukan siapa-siapa. Seperti Jokowi pun pada dasarnya bukan siapa-siapa. Warga negara biasa. Sama-sama wong cilik seperti Saya. Bahkan Ia menikahi anak guru SD. Tetapi predikat Presidennya lah yang luar biasa. Dudung Nurullah Koswara pun bukan siapa-siapa. Tapi predikat gurunya lah yang luar biasa. Bahkan bisa lebih luar biasa dari seorang Presiden. Mengapa demikian? Karena Presiden adalah produk guru.
Tidak ada Presiden yang sukses tanpa melintasi jasa para guru, namun seorang guru bisa sukses tanpa melintasi seorang Presiden. Presiden itu sakral dan simbol negara, namun harus diingat guru pun sakral karena tanpa guru sebuah negara bisa bubar.
Kembali pada sosok Jokowi. Ia adalah Presiden paling wow dalam hidup saya. Ini bukan pernyataan politik namun pernyataan subjektif seorang guru. Saya berharap Bapak Presiden Jokowi bisa memperjuangkan lebih baik para guru honorer, tentu akan lebih wow.
Sahabat pembaca, sahabat guru di manapun berada saya ucapkan “SELAMAT HARI ULANG TAHUN PGRI dan HARI GURU NASIONAL”. Bersama para guru dunia menjadi bermartabat dan berbudaya. Mari para guru untuk terus belajar, minimilasir kekurangan diri, satukan kebersamaan dan solidaritas dalam berkhidmat pada bangsa dan negara. Guru adalah mitra kritis pemerintah. Dukung dan kritisi siapapun yang berkuasa. Hidup guru! Hidup Pendidikan! Hidup kebangsaan!