Pewarta : Awing/Syam
Koran SINAR PAGI, Kab.Jeneponto,- Pembangunan Pasar Induk Rumbia baru yang berlokasi di Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto dinilai simpang siur oleh masyarakat, pasalnya lokasi pembangunan pasar baru yang sudah menghabiskan biaya sebesar Rp.1 Milyar lebih dari APBN tahun 2017/2018 ini dinilai tidak strategis.
Kepala Desa Rumbia Suppa Lolo dalam keterangannya kepada awak media mengatakan, pasar Induk lama sudah tidak layak lagi untuk digunakan sebagai pusat perekonomian masyarakat, untuk itu Pemerintah Kabupaten Jeneponto membangunkan pasar induk yang lebih luas, sehingga para pedagang bisa lebih nyaman, aman serti tertib dalam melakukan aktivitasnya dipasar itu.
Lanjut dikatakan Pembangunan Pasar induk Baru ini, dianggap sangat potensial dan strategis, karena selain dikelilingi jalan hidup, lokasi pasar juga dekat dengan terminal dan memiliki tempat parkir yang memadai, baik dibagian depan maupun belakang pasar.
“Pasar induk baru ini banyak memiliki lapak yang memuaskan bagi masyarakat pengguna manfa’at, selain itu lapak – lapak itupun diberikan secara gratis dan hingga saat ini sudah ada 350 orang pedagang yang mendaftar dan saya sudah laporkan hal ini ke Kadisperindag,” katanya.
Kepala Dinas Perindag Tambeng Jeneponto, Drs.Muh.Jafar membenarkan ucapan Kepala Desa Rumbia Suppa Lolo, “Saya sangat respon dan apresiatif atas inisiatifnya pak Kades Rumbia itu, dalam membantu para pedagang,” ungkapnya.
Dia berharap pembangunan pasar induk yang baru ini benar – benar menjadi sentral perputaran roda perekonimian rakyat yang lebih baik khususnya di Kecamatan Rumbia.
“Kepala Desa Rumbia Kecamatan Rumbia sudah melengkapi berkasnya untuk dihibahkan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto yang selanjutnya akan dibangunkan ruko,” tandasnya.