Pewarta : Eka H

Koran SINAR PAGI, Kab.Cilacap,- Nasib Guru Honorer di SMPN 2 Dayehluhur Cilacap sangat memprihatinkan, dimana tingkat kesejahteraannya terbilang jauh dari kata layak, padahal akibat kurangnya jumlah Guru PNS, tenaga dan pikiran para guru honorer ini sangat dibutuhkan.

Kondisi memprihatinkan yang dialami para pahlawan tanpa tanda jasa ini mengusik hati Bagus Sugiono, Kepala SMPN 2 Dayeuhluhur, dimana di sekolah yang dipimpinnya tersebut terdapat 19 orang tenaga guru honorer.

“Dengan hanya ada 22 orang Guru PNS, tenaga guru honorer sangat dibutuhkan di SMPN 2 Dayeuhluhur ini,” ujarnya saat ditemui Koran SINAR PAGI diruang kerjanya, Jum’at (23/11/18).

Bagus berharap, insentif yang diterima pwra guru honorer bisa setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) untuk Kabupaten Cilacap sebesar Rp.1.800.000,-

“Selama ini, insentif yang diterima guru honorer di SMP Negeri 2 Dayehluhur berkisar Rp.400 ribu perbulannya, jumlah ini sangat minim,” katanya.

Ia mencontohkan, satu keluarga guru dan pegawai honorer diasumsikan berjumlah tiga orang yang terdiri dari suami, isteri dan anak. Jika sekali makan seharga Rp.4.000, maka keluarga itu membutuhkan Rp.36 ribu untuk satu hari atau tiga kali makan.

“Jika dikalikan satu bulan atau 30 hari maka kebutuhan makan keluarga tersebut mencapai Rp 1.080 ribu itu untuk makan saja,” tuturnya.

Untuk itu ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah tarhadap guru dan pegawai honorer khususnya yang bertugas di SMPN 2 Dayehluhur ini.