Pewarta : Abd Haris/Rina.
Koran SINAR PAGI, Berau/Kaltim,- Proyek pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih dengan sumber anggaran APBD Kabupaten Berau tahun 2018 bernilai hingga Puluhan Milyar yang tersebar dibeberapa titik perkampungan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur seperti di Buyung – Buyung dan Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar Kab.Berau, dan masih banyak lagi yang tersebar di beberapa Wilayah perkampungan, hampir semua tidak berfungsi (Mangkrak).
Padahal proyek serupa untuk tahun anggaran sebelumnya seperti di Kampung Labuan Kelambu, Bangkuduan, Biduk – Biduk dan Kampung Giring – Giring, sampai saat ini bangunan sarana air bersih tersebut belum satupun yang berfungsi, sehingga masyarakat belum bisa merasakan manfaatnya.
Tragisnya lagi walaupun program tersebut diduga gagal, Dinas PU Kabupaten Berau bukannya memperbaiki atau melakukan evaluasi, tapi justru malah membuat program baru dengan point pekerjaan yang sama yakni kembali mengalokasikan dana APBD Kabupaten Berau dengan jumlah nilai anggaran yang fantastis.
Akibatnya, banyak kalangan yang menilai program tersebut hanya membuang – buang keuangan negara (Mubazir).
Dinas PU Kab.Berau seolah tidak bercermin pada program air bersih yang di Kampung Labuan Kelambu tahun anggaran 2015 lalu, dimana hingga saat ini program dimaksud tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena tidak satupun yang berfungsi.
Selanjutnya di tahun 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Berau melalui dinas terkait kembali mengalokasikan dana APBD dibeberapa titik diantaranya di Kampung Teluk Sulaeman dan Buyung – Buyung dengan nilai anggaran yang bervariasi, seperti untuk di Kecamatan Biduk – Biduk nilai anggaran sebesar Rp. 27.707.000.000,- dan di Kampung Buyung – Buyung, nilai anggaran Rp. 32.493.885.000.00.
Saat tim Koran SINAR PAGI berupaya mencari informasi dari pihak – pihak terkait untuk melengkapi bahan pemberitaan, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Kab.Berau, dengan alasan sibuk, hingga berita ini ditayangkan yang bersangkutan belum berhasil dimintai tanggapannya.
