Pewarta : Avenk
Koran SINAR PAGI, Kota Sukabumi,- Keberadaan moda transportasi online dirasa sangat membantu masyarakat untuk beraktifitas, karena selain mudah ongkosnya pun relatif terjangkau, namun disisi lain akibat kian banyaknya jumlah unit angkutan berbasis online ini, berdampak pada semrawutnya perparkiran di Kota Sukabumi.
Di banyak lokasi seperti Jalan R Syamsudin SH tepatnya didepan Kampus UMMI, Jalan Suryakencana depan Gereja St Yoseph, ruas jalan RE Marga Dinata dan beberapa lokasi jalur hidup lainnya, para pengemudi baik Gojek maupun Gokar ini berkumpul memarkirkan kendaraannya di badan jalan.
Bahkan menurut pengakuan juru parkir salah satu toserba terkenal di Kota Sukabumi, dilahan parkir yang jaganya tersebut banyak Gokar yang mangkal, sehingga kerapkali kendaraan konsumen tidak kebagian tempat dan harus parkir diluar area yang ada, akibatnya meluber hingga ke jalan raya dan kesan semrawutpun tak bisa dihindari.
Bisa dipastikan hal ini berkontribusi besar terhadap kemacetan yang akhir – akhir ini menjadi pemandangan biasa di Kota Sukabumi, terlebih pada jam – jam sibuk.
Kadier (57) salah satu warga Kp.Baru Skip, Kec.Gunung Puyuh Kota Sukabumi menyayangkan kondisi seperti ini, padahal kata dia, angkutan berbasis online ini dirasa sangat membantunya dalam beraktifitas.
“Saya berharap pemerintah bisa segera menyikapi hal ini, sangat disayangkan kota yang sudah ditata dengan baik, harus terlihat semrawut seperti ini,” ucapnya, seraya berharap para pengemudi kendaraan online menyadari hal ini dan secara sukarela menata diri.