Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin menginstruksikan Kadis Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat untuk segera menertibkan parkir liar maupun berlapis yang ada di Kota Medan, pasalnya kehadiran parkir-parkir tersebut menjadi salah biang pemicu terjadinya kemacetan di ibukota provinsi Sumatera Utara tersebut.
Instruksi disampaikan Wali Kota ketika memimpin rapat dengan seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan dan camat se-Kota Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sudirman Medan, Selasa (28/08) yang turut dihadiri Wakil Wali Kota, H Akhyar Nasution, Kepala Bappeda Wirya Al Rahman dan Asisten Ekbang Qamarul Fatah.
Dikatakannya, kondisi parkir liar maupun berlapis di Kota Medan sudah cukup parah sehingga harus ditertibkan. Tidak hanya diruang milik jalan (rumija), trotoar maupun jalur pedestrian juga dijadikan sebagai lokasi parkir. Selain memicu kemacetan, estetika kota pun ikut terganggu.
Dinas Perhubungan (Dishub) diminta secepatnya melakukan penertiban. “Saya minta seluruh parkir liar dan berlapis yang ada di Kota Medan ditertibkan, termasuk parkir depan sekolah yang selama ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat pengguna jalan!”, tegasnya.
Agar penertiban berlangsung efektif, Wali Kota minta kepada Kadishub untuk mengerahkan seluruh personelnya. Sebab, tidak sedikit lokasi parkir liar maupun berlapis yang ada di Kota Medan. “Apabila masih tidak mampu, segera berkoordinasi dengan aparat kepolisian, terutama Satlantas Polrestabes Medan. Saya tidak mau melihat ada parkir liar maupun berlapis di kota yang kita cintai bersama ini!” tandasnya.
Selain itu tambah dia lagi, Kadishub juga diminta untuk menempatkan personelnya di titik-titik macet. Kehadiran personel itu diharapkan dapat mengurai kemacetan yang terjadi sehingga masyarakat pengguna jalan merasa lebih tenang dan nyaman. “Saya rasa Kadishub sudah mengetahui dimana saja titik macet yang terjadi. Mulai besok saya minta sudah ada personel Dishub yang ditempatkan,” ujarnya.
Selain masalah parkir liar dan berlapis, Wali Kota juga menyoroti infrastruktur jalan rusak untuk secepatnya diperbaiki. Sebab, kerusakan itu ikut menyulut terjadinya kemacetan karena laju kenderaan senantiasa melambat ketika melewati jalan yang rusak tersebut. Pelambatan itu akhirnya berdampak dengan kemacetan.
Untuk mengatasinya, tegas Wali Kota, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan segera memperbaiki seluruh jalan kota rusak yang ada. Apabila kerusakannya cukup parah, perbaikan dilakukan dengan melakukan pengaspalan (hotmix) maupun pembetonan. Sedangkan kerusakan yang tidak parah dilakukan dengan patching (menambal). Hanya saja bilang Eldin mengingatkan, patching harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga jalan rusak yang di-patchingnyaman dilalui masyarakat pengguna jalan.
Guna mendukung Dinas PU melakukan perbaikan infrastruktur jalan kota yang rusak, Wali Kota minta kepada sleuruh camat agar melaporkan jalan-jalan rusak yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. Atas laporan yang disampaikan para camat tersebut, maka Dinas PU akan melakukan inventarisir untuk selanjutnya dipilih yang mana menjadi skala prioritas diperbaiki mengingat anggaran tersedia tidak mencukupi melakukan perbaikan jalan kota rusak seluruhnya.
“Usai rapat ini, saya minta seluruh camat untuk segera melaporkan jalan-jalan rusak yang ada di wilayah kerjanya. Jangan sampai saya temukan ada jalan rusak tanpa dilaporkan camat. Jika itu saya temukan, saya tidak bisa mentolerirnya lagi dan langsung mengambil tindakan tegas” tandasnya.
Selanjutnya Satpol PP, PD Pasar dan Dinas Perhubungan diinstruksikan untuk segera melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PK5) yang berjualan di seputaran pasar tradisionil. Selain menimbulkan kesemrawutan, kehadiran PK5 yang berjualan di rumija membuat kemacetan.
Wali Kota minta petugas Satpol PP, lurah, kepala lingkungan serta berkoordinasi dengan petugas polsek setempat untuk melakukan penjagaan agar PK5 tidak dapat berjualan di seputaran pasar tradisionil kembali.
Dalam rapat itu Wali Kota kembali mengingatkan kepada seluruh pimpinan OPD dan camat agar bekerja dengan sebaik mungkin, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Diingatkannya, pimpinan OPD dan camat agar menyampaikan kepada seluruh jajarannya agar tidak pernah sekalipun mengharapkan imbalan dari masyarakat atas pelayanan yang diberikan.
“Apabila saya temukan ada yang minta imbalan dari masyarakat yang membutuhkan layanan, langsung saya ambil tindakan tegas. Sebab, kita telah diberi pemerintah gaji maupun tunjangan lainnya. Jadi berilah pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan penuh keikhlasan,” pungkasnya.