Pewarta : Lina
Koran SINAR PAGI, Kabupaten Bandung Barat,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB melakukan inspeksi mendadak ke dua Pabrik yang diduga membuang limbah sembarangan, dua perusahaan itu yakni, PT Central Texindo dan PT Kencana Fajar Mulia di Batujajar yang sudah menjadi target petugas dari DLH KBB dan tim Laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk mengambil sampel limbah pada outlet dan outpool untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Sidak tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti kesepakatan bahwa 8 (delapan) perusahaan akan memperbaiki pengolahan limbah.
Hasil pantauan petugasnya akan segera dilaporkan ke tim provinsi, namun demikian, Apung menegaskan, jika dari hasil laboratorium menunjukkan masih ada limbah yang di atas baku mutu, perusahaan tersebut akan dikenai sanksi lanjutan, berupa paksaan pemerintah.
“Jika ada perusahaan yang terbukti buang limbah B3, bisa saja nanti berlanjut ke pengadilan dan ditutup. hasil pantauan petugasnya akan segera dilaporkan ke tim provinsi. Jika hasil laboratorium menunjukkan masih ada limbah yang di atas baku mutu, perusahaan tersebut akan dikenai sanksi lanjutan, berupa paksaan pemerintah,” terangnya.
Pengawasan kebersihan Sungai Citarum saat ini sedang digalakkan bersama Kodam III/Siliwangi bersama sejumlah pemerintah kota/kabupaten yang dilintasi Citarum. “Harapan kami bagi perusahaan yang sudah mendapatkan teguran ini untuk selanjutnya diperbaiki. Karena kami akan pantau terus,” Tegas Apung Hadiat Purwoko Kepala Dinas Lingkungan Hidup KBB.
Dua perusahaan yakni PT Central Texindo dan PT Kencana Fajar Mulia di Batujajar menjadi target petugas dari DLH KBB dan tim Laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung untuk mengambil sampel limbah pada outlet dan outpool untuk kemudian diperiksa di laboratorium. Pantauan di lapangan, di PT Kencana Fajar Mulia di Batujajar, meskipun kadar PH menunjukkan progres dengan angka tujuh yang berarti masih dalam batas wajar. Namun, tetap kondisi limbah perusahaan tersebut masih keruh dan berbau.
Sementara itu Kepala Bagian Umum PT Kencana Fajar Mulia, Sumarman mengklaim sudah berupaya memperbaiki pengolahan limbah. Adapun ia menantatang jika perusahaan terbukti tidak menujukan progres dan hasil limbah di atas baku mutu, pihaknya akan menutup perusahaan.
“Kami mengecek limbah setiap hari di laboratorium perusahaan. Kalau hasilnya nanti di atas baku mutu, silakan tutup perusahaan ini. Yang jelas, kami berupaya semaksimal mungkin memperbaiki limbah,” kata Sumarman.
Di lokasi lain, pengolahan limbah di PT Central Texindo sudah menunjukkan perbaikan. Progres perbaikan terlihat saat warna air pada outlet dan outpool tampak lebih jernih dan tidak berbau. Sementara itu, kadar PH menunjukkan angka 7,6 yang berarti normal. Kepala Bagian Umum PT Central Texindo Roy Kurniawan mengungkapkan, bahwa setelah adanya komitmen antara perusahaan dan pemerintah daerah, pihaknya berupaya memperbaiki limbah agar tidak terjadi di atas baku mutu.
“Perusahaan telah membangun tambahan satu unit menara pendingin (cooling tower) untuk mendinginkan suhu limbah. Selain itu kami juga tambahkan obat pembersih limbah agar buangan akhir Roy mengaku, selama ini perusahaan industri kerap dituding mencemari lingkungan. Dengan demikian, terkait pengolahan limbah di perusahaan, pihaknya pun akan terus memperbaiki.
“Ini tanggung jawab kami juga kepada lingkungan sekitar, jangan sampai kepentingan bisnis jadi mencemari lingkungan. Apalagi, sekarang kita sudah mendatangani fakta intgritas bulan lalu,” ujarnya.