Pewarta : Agus Lukman
Koran SINAR PAGI, Kabuapaten Garut,- Akibat penutupan jalan yang tengah dikerjakan dengan system rabat beton, sepanjang 1 kilometer lebih yang melalui Jalan Gordah RT 04/08 Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut Jawa Barat, menuai protes dari pengguna jalan dan warga.
Pasalnya, penutupan yang dilakukan pemborong yang mengerjakan proyek tersebut dilakukan tanpa pemberitahuan kepada warga, demikian dikatakan Asep (45), salah satu warga setempat, Sabtu (07/07/18), kepada Koransinarpagijuara.com, dilokasi proyek.
“Seharusnya pengecoran jalannya itu dilakukan sebelah – sebelah, jadi penguna jalan bisa tetap lewat secara bergiliran, kalau dicornya full seperti ini, aktivitas jadi lumpuh total,” katanya
Menurutnya, karena tidak ada jalur alternatif selain jalan gang kecil, warga harus berputar ke kelurahan lain yang jaraknya cukup jauh, lanjut Asep, warga di Kampung Jayawaras.
“Kalau dengan kendaraan roda dua bisa dilewati, tapi kalau mobil total tidak bisa,” tandasnya.
Sementara, Dang Sani, Kasubag di Dinas PUPR Kabupaten Garut mengatakan, mekanisme pengerjaan cor beton tersebut tergantung kebijakan kepala desa dan kesepakatan warga, biasanya, kata dia, sebelum pengerjaan ada kesepakatan dengan pihak ketiga, jelasnya.
“Kalau memang warga sekitar keberatan dan tidak ada lagi jalur alternatif buat aktivitas, bisa dibicarakan dengan kepala desa,” katanya.
Diakuinya, pengecoran jalan memang seharusnya dikerjakan sebelah – sebelah supaya tidak mengganggu aktivitas umum, “Kalau dikerjakan full pasti ada penutupan jalan, tapi harus ada jalan alternatif yang bisa digunakan warga,” pungkasnya.
