Ridwan Kamil Sang Fenomenal

  • Whatsapp
banner 768x98

Oleh : Dudung Nurullah Koswara
(Pendidik dan Ketua PGRI Kota Sukabumi)

Menarik menyimak kemenangan RK dalam Pilgub Jabar 2018 hasil quick count sementara sebelum pengumuman resmi KPU Jabar. Ada beberapa hal yang dapat dipetik mengapa RK unggul? Padahal kritik dan stigma sebelumnya sempat mengguyur RK. RK sudah ditakdirkan menjadi Gubernur Jawa Barat mulai tahun 2018. Ia seolah telah menjadi formula penggugur tagline #GantiPresiden. Ini sangat fenomenal.

RK sebelumnya dianggap sebagai calon dari partai penista, pendukung Jokowi dan sejumlah cela disandingkan kepadanya. Tentu saja cela ini dari lawan politik dalam rangka menjegal popularitas RK yang sejak awal sudah melangit. Dari kajian lawan politik, RK yang melangit harus dilumpuhkan, dilumpurkan, nyungsep ke bumi.

Ada beberapa hal yang menarik diantara variabel kemenangan RK. Mengapa pasangan RK dan UU unggul? Pertama secara “biologis” paslon RK dan UU adalah pasangan muda. Tidak ada yang lebih segar dan cakep dibanding mereka. Ungkapan bijak mengatakan, wajah, gambar memberi efek pesona bagi Si Pelihat. Baliho Rindu dan sejumlah gambar yang bertebaran termasuk visualisasi paslon paling segar dibanding paslon lain. Maaf, yang lainnya terlihat “berumur”, bukan berjamur, berumur.

Kedua, pesona RK adalah pesona zaman now. Bagaimana RK mengemas komunitas, memelihara emosi segmen muda dan mengemas komunikasi gaul di dunia maya. Ia sangat kreatif memainkan kata-kata dan visualisasi dirinya. RK mampu membahasakan dinamika yang terjadi dikehidupan sosial terutama kalangan muda. Ia terlihat segmentid “memelihara” kalangan muda milenial, sebagai pemilih paling potensial. Kadang ungkapan “jomblo”menjadi bahan komunikasi kreatifnya.

Ketiga, RK berhasil menjadi “provokator” Persib. Ia berani berbaur penuh emosi sampai bertelanjang dada larut bersama Persib mania. Persib mania adalah sebuah kekuatan fanatisme olahraga bola yang sebenarnya adalah kekuatan pemilik suara. Bobotoh Persib adalah “kekuatan biru” yang luar biasa. Mereka adalah calon pemilih gubernur dan akan menjadi bagian dari penentu kemenangan.

Keempat, Ia adalah cucu ulama besar dan mampu menggandeng UU sebagai generasi yang lahir dari keluarga ulama besar. Serangan kepada RK atas nama agama dan seruan memlih paslon lain dari para ulama dan mubaligoh termentahkan. Sejumlah ulama dan penda’wah ternama yang menggiring ke paslon lain, tak berhasil membungkam RK. RK seolah telah mengalahkan politik agama dengan politik kreatifitas dan komunikasi yang selow dan zaman now.

Kelima, faktor Si Cinta, Atalia Praratya. Ini nampaknya seperti biasa saja. Menurut Saya visualisasi harmoni antara RK dan Si Cinta adalah warna lain yang tidak “dijual” paslon lain. Si Cinta adalah pasangan yang melekat dengan dirinya. Pesona RK dengan Si Cinta seolah memberikan sebuah pesan “mari menjadi keluarga yang baik dan romantik”. Jauhi poligami dan KDRT. Kita masih ingat bagaimana Aa Gym begitu dikagumi saat selalu meneber keharmonisan keluarga.

Saat Aa Gym poligami, pesonanya drastis merosot tajam. Poligami adalah sebuah ibadah yang dianggap salah oleh komunitas perempuan dan sebagian masyarakat kita. RK punya ganteng, istri cantik dan gaul. Sungguh kata-kata kreatif dan visualisasi harmoni antara dirinya dan Si Cinta menjadi idealitas para generasi muda. Terutama yang jomblo. Keluarga RK yang terlihat penuh cinta adalah mimpi para jomblower. RK sungguh fenomenal telah mengalahkan sebuah cara politik kreatif tagline #GantiPresiden dengan langkah-langkah politiknya yang gaol dan zaman now.

Pepatah bijak mengatakan, untuk mengalahkan sesuatu mesti dengan sesuatu lagi yang sama dan lebih kuat. Cinta oleh cinta yang lebih kuat. Organisasi oleh oragnisasi yang lebih kuat. Harta oleh harta yang lebih kuat. Lelaki oleh lelaki yang lebih kuat. Begitupun tagline kreatif yang dahsyat Pilgub jabar #GantiPresiden hanya bisa dikalahkan dengan kreatifitas kembali. Sosok RK adalah kreator “gila” yang mendunia. Bukankah Ia juara tata kota di beberapa negara? Ia adalah Sang Kreator. Akankah Jabar menjadi juara? Kita tunggu!

RK lulusan ITB dan University of California, Berkeley yang memahami Bandung dan memahami negeri Amerika. Semoga RK selain tata kota, tata kelola pemerintahan Ia pun memberi porsi lebih pada tata kelola pendidikan Jabar. Sampai detik ini para honorer SMA/SMK Jabar belum dapat SK Kepala Daerah.

Saatnya RK memberi SK Kepala Daerah pada para honorer dan “manfa’atkan” para guru Jabar sebagai tangan panjang kreatifitas pemerintahan Provinsi Jabar. Jabar Rindu juara. Rindu juara Jabar. Mulailah dari “memanfaatkan” para guru untuk membangun Jabar.

Pendidikan adalah prioritas di Finlandia dan beberapa negara maju. Tempatkan Jabar pada kelas terbaiknya. Mulai dari guru, pendidikan dan tata kelola pemerintahan dan ujungnya adalah kesejahteraan bersama rakyat Jabar.

banner 728x90

Pos terkait

banner 728x90