Pewarta : Abi Cris
Koran SINAR PAGI, Majalengka,- Tingginya permintaan masyarakat terhadap kulit atau bungkus ketupat menjelang Idul Fitri membuat banyak pedagang menjual komoditi kulit ketupat yang terbuat dari janur / daun kelapa, termasuk pedagang musiman. Majalengka banyak didatangi para pemudik dari berbagai kota, tidak sedikit masyarakat Majalengka yang bekerja di luar kota Majalengka. Bisnis ketupat Lebaran semakin laris-manis.
Pedagang musiman ini biasanya menjual kulit ketupat 3 – 4 hari sebelum Lebaran.
Fitriyadi (33) salah seorang pedagang kulit ketupat di wilayah Kadipaten yang merupakan warga Desa Karangsambung Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka, mengaku dagangan ini menjadi salah satu alternatif pemasukannya ketika dirinya sedang tidak bekerja sebagai buruh serabutan / buruh tani di Desa Karangsambung Kecamatan Kadipaten, dan ada juga pedagang warga Kota Cirebon.
“Saya jualan mulai hari Selasa sampai nanti H-1 Lebaran hari Jumat. Kemarin hari selasa dan rabu sudah terjual sekitar 1500 (dua ribu) buah, harga Rp.800/kulit ketupat dengan penghasilan selama dua hari Rp.1.200,000. Ada juga yang menawar dari harga yang kami jual,” ujar pedagang kuli ketupat, Kamis (14/06/18).
Menurut Fitriyadi, dirinya membeli janur pembuat ketupat dari seorang bandar di Bugel dan Bantargintung Kabupaten Sumedang, dengan harga perpohon dan mengambil sendiri dari pohon langsung seharga Rp.15,000. Sedangkan harga jual janur yang telah dianyam menjadi 1 bungkus ketupat sebesar dan sekitar Rp.500 hingga Rp.800, “Jadi saya untung Rp.3.500 per ikatnya.” tambahnya.
Salah seorang pedagang lainnya bernama Sumirah (50) warga Kabupaten Cirebon mengaku omset penjualan bungkus ketupat selalu meningkat selama 3 tahun dirinya berjualan, ya ini kan jualannya musiman, hari biasa saya bertani ke sawah atau ke kebun.