“Hidup Dari Belas Kasihan Tetangga”
Pewarta : Abi Cris
Koran SINAR PAGI, Majalengka,- Disaat Jutaan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Majalengka berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara untuk merayakan hari Raya Idul Fitri tahun ini, tapi mungkin tidak bagi seorang nenek yang hidup sebatang kara ditengah lingkungan masyarakat Majalengka.
Nenek Rumsinah (78) hidup sebatangkara dan tinggal sendiri sejak puluhan tahun di blok Sukajaya RT/RW 03/01 Desa Kutamanggu Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka, makan seadanya tinggal di rumah Gubug kecil dengan bangunan yang retak dan setengah bilik, tanpa Kamar Mandi dan makan pun hanya mengandalkan kemurahan hati para tetangganya.
Menurut Eye (52), salah satu tetangganya, Nenek Rumsinah sudah lama tinggal dirumah miliknya karena tersebut, “Nek Rumsinah tidak punya sanak saudara satupun, dulu pernah punya anak tapi sudah meninggal dunia,” kata Eye.
Saat ditanya program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang digelontorkan pemerintah, nenek RumsinahEye tidak menerimanya, karena tidak terdaftar, padahal setelah dilihat data KK dan KTP Nek Rumsinah betul tercatat sebagai warga Desa Kutamanggu bahkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Perlindungan Sosialnya ada.
“Nek Rumsinah bahkan terdaftar sebagai hak pilih pada pilkada 2018,” ungkap Eye.
Insan Media Majalengka terdiri dari Mi.co.id. koransinarpagijuara.com, sinarpaginews.com Megapolitanpos.com, TransTv, dan Sktv Bandung yang melakukan peliputan ke kediaman Nenek Rumsinah, sekaligus memberikan tanda tali kasih, Selasa (12/06/18).