Pewarta : Ester
Koran SINAR PAGI, Kota Medan,- Wali Kota Medan, H T Dzulmi Eldin menghadiri acara pelepasan jalan santai yang diikuti seribuan peserta berasal dari keluarga besar Muhammadiyah di depan Kantor Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumut Jalan Sisingamangaraja Medan, Minggu (29/04) yang digelar dalam rangka memeriahkan Tabligh Akbar Semarak Peletakan Batu Pertama Pembangun Gedung Dakwah dan Masjid PW Muhammadiyah Sumut dan ditandai dengan mengibarkan bendera start.
Selain pelajar, jalan santai juga diikuti para pesilat dari Perguruan Tapak Suci, ibu-ibu Aisyiyah serta seluruh keluarga besar Muhammadiyah. Selanjutnya seluruh peserta jalan santai berjalan menempuh rute yang telah ditetapkan.
Wali Kota sangat mengapresiasi digelarnya jalan santai. Selain mendukung kesehatan mesyarakat, jalan santai juga dapat dijadikan sebagai ajang silturahmi. “Pemko Medan selalu mengapresiasi dan pendukung penuh setiap digelarnya kegiatan olahraga, termasuk jalan santai guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” kata Wali Kota.
Dikesempatan itu Wali Kota menyatakan dukungannya atas peletakan batu pertama pembangunan Gedung Dakwah dan Masjid PW Muhammadiyah. Dia berharap dengan pembangunan tersebut, semakin mempermudah keluarga besar Muhammadiyah dalam membentuk kerpribadian Muslim yang saleh sebagai individu maupun saleh secara sosial berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasullah Muhammad SAW.
Sementara itu Muslim Simbolon, Ketua Panitia Semarak Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Dakwah dan Masjid PW Muhammadiyah mengatakan,“Acara ini akan diisi dengan Tabligh Akbar yang akan dihadiri sekitar 4.000-5.000 warga Muhammadiyah,” jelas Muslim.
Selain mengucapkan terima kasih, Muslim mengatakan, warga Muhammadiyah juga akan melepas masa tugasnya sebagai Gubsu sekaligus mendoakan ke depannya akan lebih bermanfaat lagi untuk bangsa dan negara.
Sedangkan acara terakhir, jelas Muslim, mereka akan mengadakan Dialog Muzakarah Pemberdayaan Keumatan Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai tanggung jawab Muhammadiyah yang ikut merumuskan konsesus negara dan bangsa.
“Melalui Dialog Muzakarah ini, keberagaman serta perbedaan agama dan suku yang ada dapat menjadi potensi kekayaan bangsa Indonesia. Selain itu juga kita ingin mempertegas NKRI itu lebih mahal dari segala-galanya,” pungkas Muslim.