Pewarta : Iwan Brata Darma
Koran SINAR PAGI, Muara Enim,- Untuk mewujudkan sebuah niat luhur memajukan dunia pendidikan dengan sarana bangunan yang representatif, pengurus Pondok Pesantren Masya’ul Huda, yang berlokasi di Desa Lecah, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, melakukan penggalangan dana dengan mengajukan proposal bantuan dana pembangunan gedung ponpes ke pihak – pihak yang dinilai mampu membantu mewujudkan cita – cita tersebut.
Salah satunya kepada PT Serasan Sekundang Sawit Mas di Desa Lecah yang termasuk perusahaan berstatus RING 1 pada bulan Maret 2028 lalu dan pengajuan yang sudah disetujui pihak perusahaan tersebut bisa dicairkan, pada hari Senin (16/04/18).
Namun ternyata dana yang bisa direalisasikan hanya Rp.700.000.00 (tujuh ratus ribu rupiah) dari ajuan sebesar Rp.409.000.000.00,- (sesuai nilai yang tercantum dalam proposal ajuan), padahal perusahaan ini termasuk dalam ring 1 (satu).
Yang menjadi permasalahan selain nilai pencairan yang dinilai tidak sesuai dengan status perusahaan tersebut, nota pencairan pun tidak ditandatangani oleh pejabat yang berkepentingan dalam hal ini, kata Pimpinan Pondok Pesantren Mansya’ul Huda, Ryan Firdaus, kepada wartawan saat di temui diruang kerjanya.
Terkait hal ini KTU PT SSS, Dodi, saat ini perusahaan sedang dalam kondisi sulit karena pasaran buah kelapa sawit sedang sepi atau agak kurang, jadi pemasukan bagi perusahaan pun tidak ada.
“Perusahaan sedang sulit, karena buah lagi lesu, sehingga perusahaan tidak ada pemasukan,” ungkapnya.
Tetapi dengan status perusahaan sebesar itu rasanya kurang pas membantu di wilayah ring satu dengan nilai tersebut.