Minggu, April 27, 2025

Kontraktor di Pabrik Gula PTPN 7 Cintamanis Diduga Abaikan Keselamatan Pekerja

Pewarta : Heri Kusnadi/Heri Jauhari
Koran SINAR PAGI, Ogan Ilir,- PT.Weltes Energi Nusantara sebagai Kontraktor Pembangunan Boiler Pabrik Gula PTPN 7 Cintamanis, diduga mengabaikan perlindungan dan keselamatan pekerja yang menyangkut ketenagakerjaan, asuransi dan keselamatan buruh (pekerja) dalam pembangunan 3 (tiga) boiler lama dan 1 (satu) boiler baru yang berkapasitas 80 ton /hari untuk proses pemanasan pembuatan gula.

PT WEN diduga abaikan keselamatan pekerja

Menurut sumber yang minta namanya dirahasiakan mengatakan, menduga ada beberapa persoalan yang belum dilaksanakan PT WEN terkait perlindungan pekerja disamping tidak memasang papan proyek, IMB dan lokasi proyek yang tidak dipagar, sehingga rawan bagi keselamatan warga disekitar bangunan.

Dari pantauan dilapangan, setidaknya ada sekitar 300 buruh yang di pekerjakan pihak kontraktor PT. WEN pada proyek tersebut, tak sedikit dari pekerja itu yang tidak dilengkapi alat keselamatan kerja, seperti helm keselamatan pekerja.

Menurut Ahmad Yani, tenaga kerja sipil dari PT Kretindo yang bekerja kepada pihak kontraktor PT Weltes, proyek pembangunan boiler tersebut sudah berjalan hampir satu tahun yakni sejak bulan puasa tahun lalu hingga sekarang hampir memasuki lagi bulan puasa, kata buruh dari Kota Surabaya ini.

Senada yang diungkapkan Tulus, salah satu buruh asal Kota Malang Jawa Timur, menurutnya upah pekerja biasa, dibayarkan berdasarkan skill (kemanpuan) pekerja yang bersangkutan,

“Kalau untuk saya pribadi satu minggu dibayar Rp.1,5 jt. sudah termasuk lembur dengan jam kerja dari jam 7.00 sampai jam 18.00 sore,” ungkapnya.

Ditemui Terpisah, Reza selaku engeneer PT.Weltes Energi Nusantara menjelaskan, 200 orang pekerja baik dari sipil Kratindo maupun pekerja lokal diupah Rp.9.000 perjam + uang makan, yang diberikan kepada karyawan sesuai kelasnya, katanya.

Ketika dikomfirmasi terkait masalah papan proyek, izin mendirikan bangunan (IMB) serta koordinasi dengan dinas terkait Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, diakuinya belum ada, karena proyek tersebut dari kementerian BUMN dan status mereka hanya kontraktor.

“Kita belum koordinasi, nanti bila diperlukan baru kita ke dinas terkait Kabupaten Ogan Ilir untuk mengurusnya,” pungkas dia.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru