Senin, Maret 24, 2025

Ketua PGRI Kotsi Ajak “ML” Guru-Guru Bekasi

Pewarta : tim

Koran SINAR PAGI, Sukabumi,- Dudung Nurullah Koswara selaku penulis aktif dan pengarang buku didaulat untuk menjadi narasumber Motivasi Menulis (ML) dihadapan 450 guru dari berbagai jenjang, di Kota Bekasi, Jum’at (06/04/18), selain itu hadir pula nara sumber lainnya seperti, Prof.Dr.Mohamad Surya dan Dr.Unifah Rosyidi Ketua Umum Pengurus Besar PGRI.

Dalam kesempatan tersebut Dudung memberikan motivasi menulis dengan “membagikan” 450 buku karya terbarunya yang berjudul “PGRI Wajah Baru Guru Indonesia”.

Dikatakannya, budaya literasi perlu mendapat perhatian lebih di kalangan para guru untuk menumbuhkembangkan keahlian menulis, membaca dan berpikir kritis serta dinamis berpikir.

Bagi Dudung guru wajib untuk berliterasi, karena guru adalah sumber belajar bagi anak didiknya,”Apa jadinya bila di era literasi saat ini guru-guru alergi menulis dan tuna baca informasi kekinian,” katanya.

Menurutnya, Hoaxs yang tumbuh subur dan membuat gaduh di negeri ini sebagai akibat dari budaya literasi masyarakat kita yang rendah.”Hoaxs tak akan laku di masyarakat yang literasinya baik. Sayang literasi masyarakat kita rendah plus guru – gurunya juga mengidap Motivasi Literasi (ML) yang rendah.” ujar Dudung.

“Saya coba beri sengatan dan motovasi pada 450 guru – guru Kota Bekasi dan dampaknya luar biasa. Mereka dengan senang hati mencoba menuangkan tulisan melalui pelatihan menulis,” ujarnya, saat ditemui Koran SINAR PAGI diruang kerjanya belum lama ini.

Dudung mengakui, literasi Kota Bekasi sangat baik dan bergeliat, hal ini mungkin ada hubungannya dengan kemampuan membeli informasi dan mengikuti berbagai kegiatan motivasi literasi.

“Guru Kota Bekasi mendapat tunjangan dari pemerintah daerah sebesar Rp.5,1 juta dan guru-guru honorernya sudah di upah Rp.3,9 juta. Ini sangat memungkinkan guru – guru Kota Bekasi lebih literatif karena kesejahteraannya mendudukung,” kata Dudung seraya berharap semua guru antusias dalam berliterasi.

Guru bagi Dudung pada dasarnya terbagi 3 (tiga), Pertama guru pra sejarah yakni guru yang tak pernah menulis. Kedua guru proto sejarah yakni, guru yang sekali-kali menulis dan yang ketiga adalah guru literet yakni guru yang adiksi menulis.

Sebagai penulis dan Ketua PGRI Dudung berharap para guru menjadi aktor terdepan dalam budaya literasi.”Bangsa yang besar adalah bangsa yang litersinya baik.” tandasnya.

Related Articles

Media Sosial

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
Google search engine
Google search engine
Google search engine
Google search engine

Berita Terbaru